Pekanbaru (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mendorong mahasiswa para calon tenaga pendidik untuk meningkatkan peran aktif dalam kegiatan perkuliahan sebagai upaya pemerataan serta peningkatan kualitas pendidikan.
Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti Dr Paristiyanti Nurwardanidi Pekanbaru, Selasa, mengatakan salah satu program dalam meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah mendorong budaya membaca sebelum kegiatan perkuliahan dimulai.
Dengan budaya tersebut, katanya, mahasiswa yang dikemudian hari menjadi tenaga pendidik tersebut dapat menularkan minat dan cinta membawa kepada siswanya.
"Mahasiswa calon guru akan merasakan manfaat dari membaca dan bisa ditularkan pada siswanya kelak,” katanya.
Baca juga: Kak Agus DS Hibur Ratusan Anak PAUD Salo-Kampar
Selain itu, dia menjelaskan mahasiwa yang terbiasa membaca dan menjadikannya sebagai budaya juga akan memiliki pola pikir dan pola tindak yang komunikatif dan kolaboratif. "Kemudian mahasiswa juga punya kompetensi critical thinking dan creative thinking. Jadi saya sangat mendukung kegiatan membaca buku bacaan setiap hari di kampus," ujarnya.
Program membaca sebagai budaya sebelum kegiatan perkuliahan di mulai serta penyediaan pojok baca di kampus merupakan salah satu implementasi Program Pintar (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran). Program yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dan Tanoto Foundation tersebut fokus pada tiga pendekatan. Diantaranya adalah membangun praktik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah dan mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Sepanjang Januari hingga Maret 2019 ini, terdapat 10 Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) dilibatkan dalam program itu, dengan dua diantaranya merupakan perguruan tinggi di Provinsi Riau, yakni Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Baca juga: Perpustakaan Keliling Pekanbaru pinjamkan buku untuk lapas perempuan-anak
Salah satu implementasi pelaksanaan kegiatan pelatihan adalah membudayakan kegiatan membaca sebelum pembelajaran dimulai. Mahasiswa melaksanakan kegiatan membaca senyap selama 15 menit secara bersama-sama. Begitupun dengan dosen pengajarnya.
Kegiatan budaya baca ini juga dipraktikkan dalam perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (UNRI). Paren Mahaja yang mengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mulai menerapkan kegiatan membaca 15 menit yang terkait dengan materi perkuliahan.
Kegiatan membaca ini, selain untuk membiasakan mahasiswa membaca, juga memberikan bekal informasi awal bagi mahasiswa untuk aktif berdiskusi. Bahan bacaannya bisa diambil dari buku dan sumber lainnya yang mahasiswa bisa dapatkan di internet.
Baca juga: Perpustakaan Trotoar Siak, Kayak Apa Ya??
Baca juga: Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Bengkalis Masih Rendah
Berita Lainnya
Wamendikdasmen serap aspirasi dari SMP IT Dar Ma'arif NU di Pekanbaru
19 December 2024 8:30 WIB
UNRI dan SKK Migas sinergi bangun SDM unggul melalui Beasiswa Pendidikan
12 December 2024 16:20 WIB
Ponpes Babul Maghfirah Aceh Besar terbakar
01 December 2024 8:47 WIB
Dinas Pendidikan kunjungi keluarga korban tenggelam di Pasar Baru
14 November 2024 18:08 WIB
Bawaslu: Pendidikan politikdinilai penting untuk hindari hoaks pada pilkada
08 November 2024 13:13 WIB
Pemkab Siak raih penghargaan peduli pendidikan melalui beasiswa PKH
08 November 2024 7:33 WIB
Menko PMK Pratikno dorong Kemenag perkuat sains dan digitalisasi pendidikan
25 October 2024 15:26 WIB
Komisi X DPR RI komitmen upayakan pendidikan merata hingga sejahterakan guru
25 October 2024 14:38 WIB