Tembilahan, Riau, 1/9 (ANTARA) - Masyarakat petani dari empat desa di Kecamatan Gaung dan Gaung Anak Serka, Tembilahan, Riau, mengancam akan menduduki PT Bina Duta Laksana, karena dinilai mengingkari kesepakatan.
Rencana pendudukan PT Bina Duta Laksana ini disampaikan perwakilan masyarakat Desa Sungai Empat, Suharman, Rabu.
Ia menyatakan masyarakat telah dibuat kecewa dengan jawaban manajemen PT BDL yang dianggap berbelit-belit dan terkesan tidak ingin bertanggung jawab atas kerusakan kebun kelapa masyarakat di empat desa.
Suharman menyebutkan bukan hanya kebun kelapa masyarakat di Desa Sungai Empat saja yang rusak sejak tiga tahun lalu, akibat serangan hama kumbang. Tapi juga hama ganas ini juga menyarang kebun masyarakat di Desa Teluk Kabung, Desa Rambaian dan Simpang Gaung.
"Kita minta pihak manajemen PT BDL komit atas kesepakatan yang telah dilakukan dengan Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan Inhil. Termasuk kesepakatan dengan masyarakat pada tanggal 25 Agustus lalu," katanya.
Dalam kesepakatan itu, pihak PT BDL menyatakan kesediaannya untuk menangani hama kumbang yang menyerang kebun masyarakat, termasuk akan membicarakan ganti kerugian atas kerusakan ini.
"Tapi kenapa saat 'hearing' dengan dewan kemarin, mereka terkesan berkelit dan tidak ingin bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami kebun masyarakat," ujarnya.
Bahkan, dalam 'hearing' tersebut masyarakat juga tidak dilibatkan, namun mereka datang sendiri ke gedung dewan, untuk mengetahu hasilnya.
Akhirnya, untuk mempertanyakan kembali komitmen PT BDL terhadap kerusakan perkebunan masyarakat, maka Kamis (2/9), masyarakat dari empat desa akan menggelar demo ke kantor PT BDL di Desa Teluk Kabung, Kecamatan Gaung.
"Kita akan tuntut komitmen mereka memberikan ganti rugi atas kerusakan kebun kami selama tiga tahun. Kalau tidak direalisasikan, maka kami akan menduduki kantor PT BDL sampai tuntutan ini dikabulkan," katanya.