Gawat... Petani Riau ancam Bakar Diri

id gawat petani, riau ancam, bakar diri

Gawat... Petani Riau ancam Bakar Diri

Pekanbaru (antarariau) - Tujuh orang warga petani yang tergabung dalam Serikat Tani Riau (STR) menyebarkan selebaran ancaman mereka untuk melaksanakan aksi bakar diri di Jakarta terkait permasalahan sengketa lahan di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat STR, Muhammad Ridwan di Pekanbaru Senin menguraikan ketujuh warga yang berencana menggelar aksi bakar diri tersebut antara lain Muhammad Ridwan (27), Ali Wahyudi (28), Syafruddin (38), Swagto (40), Amri (41), Joni Setiawan (34) dan Jumani (28).

Seluruhnya diakui sebagai warga Pulau Padang, tepatnya di Desa Bagan Melibur, Desa Anak Kamal, Desa Lukit, Desa Mengkirau dan Teluk Belitung serta Desa Bagan Melibur, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Ini bukan sebuah ancaman semata, jika tidak ada penyelamatan Pulau Padang, maka kami bersiap bakar diri di Jakarta," katanya.

Massa STR yang berjumlah puluhan orang menggelar aksi turun kejalan dengan membawa berbagai spanduk terkait ancaman bakar diri dan tuntutan untuk pembebasan lahan di Pulau Padang, Meranti, dari "sitaan" PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Puluhan massa tersebut awalnya berkumpul di dekat tugu hitungan mundur Pekan Olahraga Nasional (PON) Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru, untuk kemudian berjalan kaki menuju Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) yang berjarak sekitar 800 meter.

Puluhan massa tersebut juga membagi-bagikan selebaran ancaman dan tuntutan mereka terkait pembebasan lahan di Pulau Padang yang sampai saat ini masih dikuasai oleh perusahaan perkebunan yakni PT RAPP.

"Kami mengharapkan pemerintah dapat lebih cepat menyelesaikan permasalahan Pulau Padang, jangan sampai ada pertumpahan dara," kata Sekretaris Jenderal STR Ady Kuswanto disela aksi tersebut.

Jika dalam waktu dekat tidak ada penyelesaian dan PT RAPP tetap peroperasi di Pulau Padang, demikian Ady, maka aksi bakar diri tidak dapat dihindari lagi.

"Tekat ini sudah bulat dan bukan sebuah ancaman melainkan rencana yang telah disusun sejak jauh hari," katanya.

Aksi turun ke jalan massa petani tersebut terpantau mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian setempat dan berlangsung damai.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2012

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.