Pekanbaru (Antaranews Riau) - Komisi IV DPRD Riau menyayangkan tindakan PT PLN (Persero) yang memutuskan aliran listrik di Pustaka Wilayah Soeman HS karena sudah menunggak dua bulan.
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Sumiyanti di Pekanbaru, Kamis angkat bicara terkait pemutusan tersebut, seharusnya komunikasi yang baik bisa terjalin diantara kedua belah pihak. "Sangat kita sayangkan, karena ini kan semestinya bisa dibicarakan, walaupun ada masalah, tapi PLN bisa menahan dulu, karena ini kan masalah publik. Fasilitas umum," katanya.
Meski mengetahui total tunggakan tagihan listrik mencapai Rp200 juta, Sumiyanti mengatakan hutang akan tetap dibayarkan karena sudah menjadi tanggung jawab instansi di jajaran Pemprov Riau untuk membayar. Sementara untuk teknis pembayaran, menurutnya bisa disepakati bersama.
"Tetap harus dibayarkan, tidak mungkin kita hutang tapi tidak dibayar. Tapi bisa duduk bersama. Kita sepakat terkait hal ini harus disiplin, tapi semua bisa dibicarakan lah. Nanti kita juga akan coba menelusuri terkait hal ini," sebut Politisi Golkar Riau itu.
Baca juga: Pemko Pekanbaru Nunggak Listrik Rp86,9 miliar, ini penjelasan pihak PLN
Pustaka Wilayah Soeman HS merupakan perpustakaan milik Pemprov Riau yang berlokasi di Jl. Sudirman, Kota Pekanbaru. Bangunan ini kerap disebut menjadi salah satu "landmark" di Pekanbaru karena bentuknya unik, berupa atapnya menyerupai buku besar yang terbuka.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson menyoroti persoalan perencanaan anggaran di instansi terkait menjadi penyebabnya.
"Persoalan ini karena adanya kesalahan perencanaan anggaran. Mereka mengajukan anggaran bukan untuk satu tahun anggaran, tapi untuk delapan bulan anggaran, karena mereka berharap adanya APBD Perubahan," ungkapnya.
Pihaknya mendesak agar dinas terkait bisa mencarikan solusi terhadap pemutusan listrik tersebut. Minimal mencari pinjaman angggaran untuk melunasi tunggakan listrik yang dimaksud.
"Listrik, gaji dan lainnya kita anggap wajib dianggarkan untuk satu tahun anggaran. Jangan menunggu adanya perubahan, oke lah kalau ada perubahan, kalau tidak ya seperti ini jadinya," ujar politisi Demokrat ini.
Aherson justru tidak mempersoalkan PLN yang memutus listrik, karena menurutnya telah bekerja sesuai prosedur dan mekanisme yang ada.
Baca juga: PLN Pastikan 100 persen desa di Bengkalis Riau dialiri listrik
Baca juga: Relawan PLN Riau-Kepri bawa obat untuk korban tsunami Lampung
Berita Lainnya
PLN dorong mahasiswa di Riau kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Geliat industri pengolahan minyak kelapa sawit di Riau, PLN pasok listrik kapasitas 3,465 MVA
06 November 2024 10:13 WIB
PLN berhasil amankan pasokan listrik, debat perdana Pilwako Dumai berlangsung lancar
05 November 2024 15:00 WIB
Lima rumah di Rohil ludes dilahap api akibat korsleting listrik
04 November 2024 13:15 WIB
Chery Indonesia mulai ekspor mobil listrik Omoda 5 ke Vietnam
02 November 2024 15:29 WIB
Debat Pilkada Riau sukses tanpa gangguan listrik
31 October 2024 16:46 WIB
PHR pelopor PLTS di industri migas
31 October 2024 7:55 WIB
Dukung pertumbuhan ekonomi daerah, PLN pasok listrik pabrik kelapa sawit di Indragiri Hilir Riau
30 October 2024 16:13 WIB