Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau sejauh ini masih bungkam terkait majunya Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjadi Bakal Calon Legislatif di DPR -RI pada Pemilihan Legislatif 2019.
"Saya tidak berani komen, " kata Asisten I Pemerintahan Provinsi Riau, Ahmad Syah Harrofie, saat ditanyai antara apakah Arsyadjuliandi Rachman sudah mengajukan pengunduran diri dari Gubernur Riau di Pekanbaru, Selasa.
Ahmad Syah Harrofie beralasan bahwa kehendak maju menjadi Bacaleg DPR -RI itu dari inisiatif perorangan Arsyadjuliandi sendiri, bukan mewakili institusi Pemprov Riau.
Namun saat ditanya apakah gubernur harus melaporkan diri jika hendak maju, ia menyatakan bahwa politisi yang akrab disapa Andi Rachman itu sudah paham prosedur yang harus dilalui.
"Saya rasa Pak Andi sendiri faham karena akan maju dari perorangan, " ujar Ahmad.
Namun ia tidak menampik jika nanti terjadi kekosongan jabatan Gubernur Riau maka akan ada Penjabat (Pj) Gubernur yang otomatis dijabat oleh Wakilnya sekarang, yakni Wan Tamrin Hasyim.
"Kalau Gubernur berhalangan akan ada pengganti, untuk kondisi Riau kemungkinan bukan Pelaksana tugas (Plt) tetapi Penjabat (Pj) karena Gubernurnya kosong, tetapi kita tunggulah, " pungkasnya seolah menggambarkan jawaban kepastian Arsyadjuliandi positif mengundurkan diri.
Sebelumnya, Koordinator Partai Golkar Wilayah Riau, Idris Laena menyatakan Gubernur Riau Arsyajuliandi Rachman mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Legislatif di DPR -RI pada Pileg 2019.
"Pak Andi Rachman dan beberapa tokoh lainnya akan maju dari dapil Riau I pada pileg mendatang," kata Idris Laena kepada antara di Pekanbaru, Selasa.
Idris Laena mau nyebutkan bahkan Andi sapaan Gubernur Riau periode 2014-2019 ini sudah mendaftarkan di ke KPU -RI melalui Parpolnya.
Idris menyampaikan bahwa DPP Partai Golkar sudah menerima berkas Andi Rachman untuk kembali 'nyaleg' DPR RI.
Kabar majunya Ketua DPD I Partai Golkar Riau ini pada Pileg 2019 sempat menjadi tanda tanya beberapa kalangan, pasalnya sang petahana masih menjabat hingga pergantian gubernur setelah Pemilihan Kepala Daerah 27 Juni 2018 dimenangkan oleh Pasangan Calon nomor urut 1 yakni Syamsuar -Edy Natar Nasution.
Idris sendiri mengatakan alasan majunya Andi menjadi keuntungan sendiri bagi Partai Golkar.
Dengan basis yang dimilikinya, Andi akan menjadi magnet yang bisa menambah suara partai pada Pileg 2019.
"Meski tidak hanya Andi yang maju namun beberapa nama lainnya juga sudah diterima yakni Emalia Natar, Rini Rahmadani dan beberapa nama lainnya," tutupnya.
Arsyadjuliandi Rachman sebenarnya juga ikut dalam Pilgub Riau berpasangan dengan Suyatno sebagai wakilnya. Pasangan calon gubernur nomor urut 4 itu diusung oleh Partai Golkar, PDIP, dan Hanura. Namun, gubernur petahana itu kalah dalam perolehan suara oleh pasangan Syamsuar-Edy Nasution yang diusung PAN, PKS dan Nasdem.
***2***
Berita Lainnya
Soal calon Pj Gubernur, begini tanggapan DPRD Riau
16 August 2023 21:40 WIB
DPRD Riau sayangkan kisruh Gubri-Wagubri soal anggaran safari Ramadhan
10 April 2023 18:21 WIB
Soal dugaan jual beli darah di RSUD AA, Gubri beri respons menohok
31 October 2022 18:03 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan janjikan gratis jika ubah dokumen administrasi soal nama jalan
27 June 2022 14:18 WIB
Bupati Meranti maju Pilgub, PKB Riau singgung soal etika politik
31 January 2022 19:38 WIB
Anies cerita soal akhir jabatannya selesai Oktober 2022
30 January 2022 18:31 WIB
Gubernur Jatim pastikan hunian sementara Semeru siap ditempati saat Lebaran
16 January 2022 15:43 WIB
Gubernur Gorontalo belajar ke Ganjar Pranowo, soal apa itu?
26 May 2021 5:54 WIB