Komentar Pengamat Politik Menguntungkan Bapaslon Pilgubri Tertentu Mengurangi Kualitas Keilmiahan

id komentar, pengamat politik, menguntungkan bapaslon, pilgubri tertentu, mengurangi kualitas keilmiahan

 Komentar Pengamat Politik Menguntungkan Bapaslon Pilgubri Tertentu Mengurangi Kualitas Keilmiahan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pengamat sosial yang juga Ketua Harian Ikatan Alumni Universitas Riau (UR), Ibnu Mas'ud mengimbau agar akademisi di lingkungan civitas akademika Universitas Riau jangan terjebak dinamika politik praktis yang memanas di Pilkada Riau.

"Jangan terjebak dengan kepentingan sesaat yang pada akhirnya akan mengurangi nilai kualitas keilmiahan kita selaku barometer dunia peguruan tinggi," ujar Ibnu Mas'ud di Kota Pekanbaru, Jumat.

Ibnu mengutarakan hal itu terkait sejumlah akademisi Universitas Riau (UR) yang berkomentar di media massa belakangan ini terkait Pemilihan Gubernur Riau dinilai cenderung memihak kepentingan tertentu.

Karena itu, ia menghimbau agar akademisi UR bisa memberikan pernyataan yang bersifat positif dan pelajaran politik yang santun kepada masyarakat.

Seperti dalam pribahasa: "tidak ada gading yang tak retak". Begitu juga setiap kandidat pasti mempunyai kekurangan, disamping kelebihan dan kemampuan yang selama ini sudah ditunjukkan.

"Untuk itu, mari kita dukung dan doakan agar dengan Pilkada ini Riau mendapatkan pemimpin yang terbaik untuk kemajuan masyarakat Riau umumnya," katanya.

Ia pun berharap, akademisi dan kampus sebaiknya jangan bermain politik lewat pernyataan-pernyataan yang mengarahkan opini subyektif ke salah satu calon. Serta menghindari pernyataan provokatif yang bisa menimbulkan konflik atau memecah belah warga Riau.

Ada empat bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diterima berkas pendaftarannya oleh KPU Provinsi Riau. Mereka antara lain pasangan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (AYO), yang diusung Partai Golkar, PDIP dan Hanura.

Kemudian pasangna Syamsuar-Brigjen TNI Edy Natar Nasution. Kombinasi birokrat-militer ini diusung oleh koalisi PAN, PKS dan NasDem.

Selain itu, ada pasangan Firdaus-Rusli Effendi yang diusung oleh Partai Demokrat dan PPP. Pasangan keempat adalah Lukman Edy-Hardianto, yang diusung PKB dan Gerindra.