Pekanbaru (Antarariau.com) - Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Islamiyah Salafiah Sabilal Muttaqin, Kabupaten Inderagiri Hilir (Inhil) mengisi wkatu luang mereka dengan mengembangkan tanaman cabai seluas 500 meter.
"Selain menimba ilmu agama, mereka juga diajari untuk mampu mengembangkan sektor agribisnis sebagai bekal pengalaman setelah tamat," kata Kepala Kemenag Inhil di Inhil, Jumat.
Kakan Kemenag Inhil melalui Kasi Pontren H. Zainal Abidin, didampingi Kasi Pontren H. Zainal Abidin, mengatakan, kegiatan yang dilakukan Ponpes Islamiyah Salafiah Sabilal Muttaqin adalah bagian dari upaya menuju kemandirian santri dan kemandirian pondok.
Upaya ini, katanya patut dicontoh Ponpes lainnya, santrinya diajak bertanam cabe sehingga setelah lulus dari Ponpes maka mereka sudah bisa mandiri secara ekonomi.
"Peningkatan kualitas SDM harus dilakukan pada dua arah, ilmu agama adalah untuk membekali rohani, sedangkan pertanian adalah untuk peningkatan kesejahteraan untuk memenuhi kebutuhan jasmani," katanya.
Ia menyatakan gembira karena Ponpes yang baru berdiri itu mampu mengolah dan mengembangkan tanaman cabai sedangkan tanaman cabai ini dibina oleh Tata Usaha Ponpes terkait Syaikhul Hadi Pernomo.
"Pada lahan 0,5 hektare itu diperkirakan 2.000 batang tanaman cabai akan panen beberapa hari lagi. Jika dalam kondisi normal panen cabai dari 2.000 batang itu akan menghasilkan 200 Kg cabai per minggu," katanya.
Terkait besarnya potensi taman cabai ini yang juga bakal mendatangkan keutungan ekonomi maka sebanyak 4.000 batang bibit cabai akan ditanam lagi.
"Saat ini kami masih mengumpulkan modal untuk mengembangkan usaha pertanian ini," katanya.
Di Indonesia cabai buah keringnya digunakan sebagai rempah pemedas. Sebelum kedatangan cabai (Capsicum spp.), tumbuhan inilah yang disebut "cabe". Cabai sendiri oleh orang Jawa dinamakan "lombok". Cabai jamu dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun.
Bentuk tanamannya seperti sirih, merambat, memanjat, membelit, dan melata. Daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal daun berbentuk jantung atau membulat, ujung daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar. buahnya majemuk bulir, bentuknya bulat panjang atau silindris, dan ujungnya mengecil. Buah yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi hijau, selanjutnya kuning, merah, serta lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis.
Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu. Biasanya, batang akan tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan. Untuk jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi 100 cm.
Namun untuk jenis cabai besar, panjang batang (ketinggian) dapat mencapai 2 meter bahkan lebih. Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda. Pada batang-batang yang telah tua biasanya batang paling bawah, akan muncul wama coklat seperti kayu. Ini merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim.
Berita Lainnya
Wagub Riau Edy Natar Nasution dorong santri kuasai bahasa asing
21 February 2023 17:55 WIB
Gubernur Riau Syamsuar shalat Idul Adha bersama santri Ponpes Babussalam
10 July 2022 17:41 WIB
Pondok pesantren di Rokan Hulu terbakar seorang santri alami luka bakar
02 February 2022 18:05 WIB
25 ponpes di Inhu peringati Hari Santri bersama
26 October 2021 18:06 WIB
Pekanbaru tutup aktifitas Ponpes Dar El Hikmah pascatemuan 44 santri positif COVID-19
21 February 2021 10:36 WIB
Ponpes Modern Nurul Hidayah ditutup sementara akibat sembilan santri positif COVID-19
19 January 2021 17:43 WIB
Dari 38 santri Ponpes Magetan asal Siak, tiga positif COVID-19
28 May 2020 11:10 WIB
Empat santri Ponpes KH Ahmad Dahlan Kuansing studi ke Sudan
13 September 2019 14:17 WIB