Berikan Pelayanan Optimal, Enam Desa Bengkalis Terima Penghargaan Bupati

Bengkalis (Antarariau.com) - Sebanyak enam desa di Kebupaten Bengkalis, Provinsi Riau, meraih penghargaan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu.

"Penghargaan yang diterima hendaknya menjadi pemicu untuk semakin meningkatkan kualitas kerja dan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

Penghargaan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, melalui Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (DPMD) Bengkalis tersebut juga merupakan penghargaan atas dedikasi dan kerja keras desa dalam memajukan wilayahnya.

Keenam desa yang mendapatkan penghargaan tersebut tiga di antaranya adalah kelurahan dan tiga desa, ketiga kelurahan yang menerima penghargaan di antaranya Kelurahan Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu, menerima piala dan uang pembinaan sebesar Rp25 juta.

Kemudian Kelurahan Kota Bengkalis, Kecamatan Bengkalis, berhasil meraih juara dua dan menerima piala dan uang pembinaan sebesar Rp15 juta.

Selanjutnya untuk juara ketiga diraih Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, meraih piala dan uang pembinaan sebesar Rp10 juta.

Sedangkan tiga desa yang meraih penghargaan dengan jumlah hadiah yang sama dengan kelurahan di antaranya, juara pertama diraih Desa Parit Kebumen, Kecamatan Rupat, kedua Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu dan ketiga Desa Selat Baru Kecamatan Bantan.

"Penghargaan ini hendaknya menjadi pemicu peningkatan kualitas kerja dan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Amril Mukminin.

Dia berharap penghargaan yang diberikan setiap tahunnya tersebut menjadi pemicu bagi seluruh aparatur di kelurahan dan desa untuk berpacu untuk kinerja. Tak kalah penting selalu berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik.

Sementara Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (DPMD) Bengkalis, Ismail menjelaskan ada delapan keteria penilaian terhadap kelurahan dan desa terbaik. Untuk keteria pertama, terkait pendidikan di kelurahan/desa berjalan dengan baik, seperti mulai dari pendidian anak usia dini hingga jenjang sekolah menengah atas berjalan dengan baik.

Kedua, terkait dengan kesehatan. Pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak berjalan dengan baik, termasuk Posyandu di kelurahan/desa aktif.

Ketiga, terkait keamanan, ketertiban masyarakat. keaktifan Pos Keamanan Keliling di kelurahan/desa aktif, kemudian angka kasus kejahatan di wilayah itu minim bahkan nol.

Keempat, kelengkapan pemerintahan kelurahan/desa, apakah sarana dan prasananya serta kelengkapan perangkat tersedia atau tidak. Kelima, keberadaan PKK. Berkait dengan dengan progama sepuluh PKK di kelurahan/desa apakah berjalan atau tidak.

Keenam, swadaya masyarakat ikut berperan aktif membangun kelurahan/desa, termasuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan dan ketujuh, peran kelembagaan di kelurahan/desa, apakah apakah lembaga-lembaga yang ada di desa apakah sudah berperan mendukung pembangunan desa.

Dan terakhir, kedelapan, terkait ekonomi masyarakat, memanfaatkan ekonomi kelurahan/desa, seperti UED/K SP, koperasi dan lembaga lainnya untuk mendukung program pembangunan.