6.000 Berkas PBUD Masuk Ke Universitas Riau

id 6000 berkas, pbud masuk, ke universitas riau

Pekanbaru, 21/4 (ANTARA) - Sebanyak 6.000 berkas Penerimaan Bibit Unggul Daerah (PBUD) dari seluruh sekolah setingkat SMA masuk ke Universitas Riau sejak pendaftaran dibuka dari Januari hingga Maret 2010. Kepala Biro Administrasi Akademis Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Riau Usman Manan mengatakan jumlah itu naik dua puluh persen dari tahun sebelumnya yang hanya 4.800 berkas. Ia memperkirakan peningkatan terjadi karena kualitas Universitas Riau semakin baik sehingga menjadi incaran siswa untuk melanjutkan pendidikannya. "Saat berkas itu masih dalam tahap penjaringan administrasi. Direncanakan, pengumuman mahasiswa baru yang lulus lewat jalur PBUD akan dilakukan pada 27 Mei mendatang," ujar Usman di Pekanbaru, Rabu pagi. Ia menjelaskan, persyaratan mengikuti PBUD yakni ranking 1 hingga 10 di masing-masing kelas dan siswa dari 12 Kabupaten/Kota di Riau diberikan kesempatan yang sama. "Kami tak ingin siswa yang masuk ke UR ini hanya berasal dari SMAN 8 maupun SMAN 1 Pekanbaru yang merupakan sekolah favorit," jelasnya. Untuk tahun ini, menurut Usman, khusus untuk Fakultas Keguruan Ilmu P (FKIP) dan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) diadakan tes tambahan yakni wawancara. Hal ini, lanjutnya, untuk mengetahui keseriusan minat siswa tersebut dikarenakan jurusan ini banyak berinteraksi dengan masyarakat. "Pihak universitas memberikan porsi lebih bagi yang memasuki PBUD, yakni 60 persen atau sekitar 2.200 siswa. Dan 40 persen sisanya atau 1.415 melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)," terang Usman. Novelina, salah seorang siswa SMAN 6 Pekanbaru yang mengikuti PBUD UR mengaku optimis ia bisa lulus di jurusan Bahasa Indonesia. Ia lebih memilih mengikuti PBUD UR daripada universitas lainnya. "Mutu dari UR tidak perlu diragukan lagi dan yang lebih terpenting dekat dari rumah. Jadi tak perlu biaya kos lagi," ujarnya.

Pewarta :
Editor: Indriani
COPYRIGHT © ANTARA 2010

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.