Pekanbaru (Antarariau.com) - Balai Besar Konservai Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menelusuri kawanan gajah dilaporkan memasuki kawasan perkebunan dan permukiman warga di pinggiran Kota Pekanbaru, tepatnya di Kecamatan Rumbai.
"Kami masih terus menelusuri keberadaan gajah tersebut, termasuk saksi-saksi yang melihat kawanan gajah liar memasuki permukiman itu," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSA Riau Heru Sukmantoro, di Pekanbaru, Sabtu.
Heru saat dihubungi sedang berada di lokasi, mengatakan pihaknya telah menemui sejumlah warga, termasuk mendatangi beberapa ketua RT di Kelurahan Maharani serta Palas, Kecamatan Rumbai. Namun, dari beberapa sumber menyebutan tidak melihat keberadaan gajah itu.
Namun, ia mengatakan masih akan terus menelusuri informasi keberadaan belasan gajah yang dilaporkan sempat merusak beberapa perkebunan warga setempat.
"Kami masih terus telusuri ya. Hanya saja, untuk diketahui daerah sekitar sini merupakan salah satu jalur perlintasan gajah, selain beberapa daerah lainnya di Riau," kata Heru lagi.
Ia mencontohkan, pada 2016 silam beberapa ekor gajah juga sempat dilaporkan memasuki dan melintasi kawasan tersebut. "Kalau tidak salah 10 bulan lalu, ada tujuh ekor gajah," ujarnya pula.
Heru menyatakan gajah yang melintas itu merupakan kawanan gajah liar yang jumlahnya bisa mencapai 20 ekor. Namun, mereka hanya melintas, sesuai koridor kawanan satwa langka itu pula.
Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) setempat Aipda Hebron mengatakan peristiwa masuk gajah ke Kecamatan Rumbai terjadi pada Selasa (30/5) malam pekan ini.
Kawanan hewan berbelalai itu langsung kabur setelah diusir warga menggunakan petasan dan kentongan, meski sempat merusak sejumlah perkebunan warga.
"Ada sekitar 13 ekor gajah masuk ke sini, namun berhasil diusir semuanya," ujar Hebron.
Kawanan gajah liar itu biasanya bergerak sesuai habitatnya. Gajah-gajah yang berasal dari Kantong Gajah Balai Raja itu tidak akan mengganggu manusia apabila habitatnya dibiarkan alami.
Kenyataannya, habitat gajah di Balai Raja sudah mulai beralih fungsi menjadi perkebunan dan permukiman. Akibatnya gajah terganggu dan sering tersesat karena terus diusir pada habitat aslinya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB