Pekanbaru (Antarariau.com) - Serapan anggaran Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau berada pada angka 20 persen memasuki triwulan kedua dari APBD 2017.
"Kita start bulan Maret, realisasi anggaran agak sedikit tersendat sebab pada Januari dan Februari uang kosong, belum ditandatanganinya KPA oleh kepala daerah dan saat ini juga masih ada kegiatan proses lelang, namun saya suruh kejar," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Nafilson di Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan total anggaran Dinas Perikanan dan Kelautan tahun ini sebesar Rp35 miliar yang terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Sementara, 20 persen anggaran yang terserap sebagian besar digunakan untuk belanja langsung di instansi tersebut.
"Realisasi sejauh ini pada program Bimbingan teknis, pembenihan, program nelayan, pembinaan cara budidaya ikan yang baik, juga sedang berjalan pemberian sertifikat tanah," tegasnya.
Pihaknya optimis, serapan anggaran di 2017 ini dapat maksimal dengan seluruh program yang sudah dibuat oleh dinas kelautan dan perikanan Provinsi Riau.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus melakukan dorongan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk cepat melaksanakan kegiatan.
"Sekarang kan masih proses. Tapi tetap kita lakukan komunikasi, dorongan, motivasi, pembenahan kepada OPD dalam melaksanakan APBD 2017," kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi di tempat terpisah.
Berdasarkan realisasi APBD tahun lalu, Ahmad Hijazi tidak khawatir anggaran kegiatan tahun ini bisa terkejar sesuai rencana dan perentukannya.
"Sama seperti tahun sebelumnya, saat saya baru menjabat Sekda di Agustus 2016 serapan APBD baru mencapai 30 persen. Tapi by proses bisa terkejar juga," jelasnya.