Siak (Antarariau.com) - Petani di kabupaten Siak terus didorong untuk menguasai sektor pertanian serta harus menjadi tuan di rumahnya sendiri, kata seorang petani Inspiratif Suryono asal Dusun Sukajaya Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang.
"Kita harus menjadi tuan di rumah sendiri, jangan sampai pada tahun 2020 nanti, petani-petani Indonesia hanya menjadi buruh tani atau pekerja di rumahnya sendiri," kata Suryono, seorang petani, Senin.
Suryono mulai beralih dari kelapa sawit ke sayuran sejak 2013, karena melihat permintaan sayuran didaerah itu sangat tinggi namun sangat bergantung pada pasokan dari Kota Pekanbaru serta Provinsi Sumatera Barat.
Suryono juga sempat menjadi pembicara dalam KTT PBB Perubahan Iklim (COP-22) di Marrakesh, Maroko, pada 7-18 November 2016.
Dia juga terus mengajak dan mendorong seluruh warga di kabupaten Siak untuk memanfaatkan lahannya, dan tidak terlalu bergantung lagi sebagai buruh tani, serta siap bersaing menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Kita tidak boleh terus-menerus menjadi pekerja atau buruh tani, dan harus mampu bersaing secara global. Sebab jika MEA sudah diberlakukan, negara-negara maju bisa dengan mudah menguasai sektor pertanian, dan petani-petani Indonesia hanya sebagai pekerjanya. Itu tidak boleh kita biarkan," katanya dengan lantang dihadapan petani-petani Siak beberapa waktu lalu.
Katanya menambahkan, bukan luas lahan yang menjadi kunci keberhasilan seorang petani, melainkan bagaimana ia mengolah lahan yang sedikit, menjadi sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi.
"Mau lahannya hanya setengah hektar atau lebih sedikit, tetapi petani harus mengolahnya dengan menanam tanaman pangan dan hortikultura. Petani juga harus merambah dunia bisnis, dengan menguasai pasar, untuk melawan tengkulak-tengkulak yang sering merugikan petani," pungkasnya pula.
Berbagi Pengalaman, Suryono Ajak Petani Jadi Tuan Di Tanahnya Sendiri
