Gandeng BCCF, Siak Targetkan Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Riau

id gandeng bccf, siak targetkan, jadi pusat, ekonomi kreatif riau

Gandeng BCCF, Siak Targetkan Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Riau

Siak (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Siak menargetkan menjadi pusat ekonomi kreatif di Provinsi Riau dengan menggandeng Bandung Creatif City Forum (BCCF) sebagai pembimbing untuk peningkatan kualitas produk usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah itu.

"Pelatihan dan pembinaan UMKM kabupaten Siak ini adalah tindak lanjut dari kerja sama Pemkab Siak dengan BCCF beberapa waktu lalu," kata Bupati Siak Syamsuar usai meninjau produk-produk yang dipamerkan UMKM setempat di gedung Tengku Maharatu, Rabu.

Sebanyak 150 pelaku usaha menunjukkan produk-produk unggulan mereka sekaligus mengikuti pelatihan dan pemantapan semangat kewirausahaan pemuda guna menggali potensi kerajinan di kabupaten Siak.

Syamsuar mengatakan sebagai daerah tujuan wisata di provinsi Riau, kabupaten Siak juga harus memiliki potensi ekonomi kreatif yang tinggi. Sebab ia melihat peluang daerah berjulukan "negeri istana" ini cukup besar.

"Pariwisata tanpa ekonomi kreatif tidak akan berkembang. Sebab pariwisata dan ekonomi kreatif harus sejalan. Sebagai daerah tujuan wisata sangat disayangkan jika tidak memiliki ekonomi kreatif yang memadai. Untuk itu semuanya harus seimbang," ungkapnya pula.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Hendrisan menyebutkan potensi ekonomi kreatif di kabupaten Siak cukup besar, hanya saja selama ini para pelaku usaha masih terkendala dengan pengemasan dan pemasaran.

"Kami melihat potensi ekonomi kreatif di kabupaten Siak ini sudah ada sejak lama. Hanya saja kita terkendala dalam pemasaran. Meskipun Pemda sudah menyediakan pasar seni untuk pelaku usaha, namun kondisinya tidak seperti yang kita harapkan. Banyak yang buka-tutup, dan masih sepi pengunjung," ungkap Hendrisan.

Kerja sama dengan BCCF bertujuan untuk memberi pelatihan kepada pelaku usaha dalam hal pengemasan produk sehingga terlihat menarik, hingga pemasaran.

"Banyak diantara pelaku usaha yang masih belum mengerti atau tidak kepikiran untuk memasarkan produk-produknya secara "online" seperti media sosial. Ditambah lagi, kemasan dari kita belum memungkinkan untuk dijual keluar daerah, sebab bisa saja terjadi kerusakan dalam pengiriman," tuturnya.

Dengan dikembangkannya potensi ekonomi kreatif di kabupaten Siak, lanjut Hendrisan, mampu mendongrak pariwisata, baik dari jumlah pengunjung ataupun peningkatan pendapatan asli daerah.

"Tentu kita juga menginginkan produk-produk UMKM Siak di kirim ke luar daerah. Mereka bisa mengirim makanan seperti bolu komojo ke luar daerah tanpa terjadi kerusakan dan perubahan rasa," katanya lagi.

Pada 2017 Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga akan membantu kabupaten Siak dalam tiga bidang. Pertama pada produksi film sejarah, lalu pengemasan produk-produk UMKM, dan terakhir pemasarannya.

"Kabupaten Siak terkenal dengan legenda kerajaan Siak Sri Indrapura, yang menyimpan banyak sejarah. Bekraf akan membantu kita untuk memproduksi film-film sejarah itu," tutupnya.