Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) masih terus menggalakan cara membuka lahan tanpa membakar kepada masyarakat melalui program Desa Bebas Api.
"Pembukaan lahan tanpa bakar termasuk dalam program Desa Bebas Api. Perusahaan memberikan bantuan untuk membuka lahan dan memberikan pendampingan kepada masyarakat," ujar Manajer Program Desa Bebas Api PT RAPP Sailal Arimi beberapa saat lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa perusahaan hanya menyediakan fasilitas yang bisa digunakan untuk masyarakat bertani. Selanjutnya mereka diberi pemahaman bahwa membuka lahan dengan cara membakar dapat merusak alam, dan juga berbahaya.
Ia juga menyebutkan bahwa sejak dimulai pada tahun 2014, program Desa Bebas Api telah diikuti oleh 18 desa yang tersebar di tiga kabupaten yaitu, Pelalawan, Siak, dan Kepulauan Meranti.
Selain itu ia menyebutkan bahwa PT RAPP juga memberikan reward yang menarik kepada desa yang telah sukses mencegah pembakaran lahan di wilayah tersebut.Reward tersebut berupa pemberian infrastruktur seharga Rp 50 juta dan Rp 100 juta jika sebuah desa telah sukses menerapkan zero api.
Pada 2014 lalu, kelurahan Pelalawan hanya mendapat hadiah Rp 50 juta karena masih terjadi kebakaran lahan seluas 0,5 hektar.Reward tersebut digunakan membeli mesin pompa air untuk pemadaman Kebakaran lahan di daerah tersebut.
Tahun 2015, kelurahan Pelalawan yang dipimpin Edi Arifin ini sukses menerapkan zero api dan mendapat reward sebesar Rp 100 juta. Hadiah itu digunakan untuk membangungun kantor Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Babinkantibmas. Pasalnya, lembaga itu menjadi tulang punggung mengatasi pembakaran lahan di wilayahnya.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Berkat Mandiri di Kelurahan Pelalawan, Salim mengaku sangat senang dengan program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program yang diselenggarakan oleh PT RAPP.
"Perusahaan sangat membantu, bahkan memberikan edukasi bagaimana cara membuka lahan tanpa membakar," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa masyarakat di daerahnya dulu membuka lahan dengan cara membakar, namun sejak diberikan edukasi oleh Crew Leader Kelurahan Pelalawan dari Program Desa Bebas Api, masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara bakar karena mereka tahu kegiatan tersebut berbahaya.
"Tahun 2016 lalu, PT RAPP membukakan lahan masyarakat seluas 15 hektar di lahan semak belukar di Kelurahan Pelalawan. Lahan ini dibuka dengan menggunakan alat berat dan hand tractor," jelasnya.
Tidak hanya dibukakan lahan, Salim bersyukur para petani diberikan pembinaan dan pendampingan dari mulai menanam hingga panen.
"November tahun lalu kami mulai menanam dan sudah panen satu ton padi diluas lahan setengah hektar. Kami perkirakan panen mencapai 50 ton di lahan 15 hektar jika tidak ada hambatan, ujarnya.
(ADV)
Oleh:Gebby Fadhila Sari
Berita Lainnya
RAPP raih 4 penghargaan dalam wujudkan K3 dan "Zero HIV/AIDS" dari Pemprov Riau
21 November 2024 19:36 WIB
RAPP wujudkan harapan ratusan warga Kampung Rantau Panjang nikmati air bersih
27 September 2024 15:59 WIB
RAPP dampingi Rawang Kao menjadi Sentra Pisang Barangan secara berkelanjutan
18 September 2024 10:23 WIB
Rumah Batik Andalan berdayakan IRT di Pelalawan jadi pembatik handal
11 September 2024 14:38 WIB
Di ISF 2024, RGE paparkan upaya dukung transisi energi dan ekonomi hijau
08 September 2024 16:25 WIB
Dorong Indonesia jadi kiblat fesyen muslim dunia, APR dukung Road to JMFW 2025
04 September 2024 11:44 WIB
Plt Bupati Meranti tandatangani MoU dan PKS dengan PT RAPP tingkatkan mutu pendidikan
22 August 2024 14:42 WIB
PT RAPP dan Pemkab Meranti sepakat tingkatkan kualitas pendidikan
21 August 2024 21:26 WIB