Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan, mulai tahun depan memfokuskan pembangunan pembangkit untuk wilayah dengan sistem isolated atau terpencil di Provinsi Riau.
"Mulai tahun depan, ada beberapa pembangkit listrik kita bangun terutama di daerah isolated," kata Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Rabu.
Pihaknya pada tahun 2017 bakal merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) kapasitas 30 Mega Watt (MW) di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, yang telah direncanakan sejak lama.
Lalu tahun 2018 merealisasikan pembangunan PLTMG 20 MW berada di Kabupaten Bengkalis dan PLTMG 20 MW di Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Di 2019, ada satu pembangkit lagi bakal kita bangun yakni PLTG/MG 14 MW Tembilahan, dan PLTG/MG 6 MW di Tembilahan beroperasi 2020," katanya.
Hingga kini terdapat empat daerah dari 12 kabupaten di Riau dengan sistem kelistrikan mengandalkan pasokan dari pembangkit wilayah tersebut sendiri.
Penyebabnya daerah itu tidak dilintasi oleh jaringan distribusi listrik tengangan 150 kiloVolt atau biasa dikenal sistem interkoneksi Sumatera, yakni Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir.
"Selain membangun di wilayah isolated, tapi bukan berarti di daerah aman pasokan listrik tidak kita bangun. Tahun depan seperti PLTMG 30 MW Kampar dan PLTGU Riau Peaker 200 MW untuk perkuat sistem interkoneksi," kata Dwi Suryo.
"Belum lagi pembangkit biomass atau biofuel menghasilkan daya listrik 16 MW, dan pembangkit sampah dengan daya 10 MW," katanya.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Riau Syahrial Abdi menyebutkan, hingga kini terdapat sekitar 200 dari total 1.641 desa/kelurahan di 12 kabupaten/kota belum teraliri listrik.
"Sampai akhir tahun ini, 200 desa di Riau belum berlistrik. Ini menjadi fokus kita dengan PLN, agar di tahun 2017 sudah berkurang," katanya.
Mayoritas desa tersebut berada di wilayah sistem kelistrikan terpencil seperti di Indragiri Hilir yang merupakan desa terbanyak belum berlistrik dari PLN.
Awal tahun ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4/ 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Dengan perpres ini diharapkan dapat mendorong megaproyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW secara nasional serta desa-desa di Riau bakal terang pada tahun 2019.
"Kita sudah bersinergi dengan PLN setempat agar diikuti kabupaten/kota di Riau. Tidak ada lagi, ego sektoral karena kita ingin meminimalisir jumlah desa belum teraliri listrik," kata Syahrial.