Pecahan Uang Merah Diminati Jelang Imlek

id pecahan uang, merah diminati, jelang imlek

Pekanbaru, 10/2 (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia (BI) Pekanbaru menyatakan pecahan uang berwarna merah paling diminati oleh warga Riau dan sekitarnya menjelang Tahun Baru China atau Imlek 2010. "Sebagaian besar masyarakat yang melakukan penukaran uangnya kepada kami umumnya meminta pecahan uang pecahan berwarna merah seperti Rp10.000 atau Rp100.000," ujar Peneliti Ekonomi Madya BI Pekanbaru, Yenita Lisna, di Pekanbaru, Rabu. Tingginya permintaan uang kertas yang sebagian besar didominasi dengan warna merah itu, lanjutnya, terkait kepercayaan warga suku Tionghoa karena warna tersebut diyakini membawa keberuntungan. Menurut ia, transaksi penukaran uang pecahan kecil di Kantor BI Pekanbaru tersebut menunjukkan grafik peningkatan terutama menjelang Imlek yang jatuh pada 14 Februari 2010. Pihaknya juga tidak khawatir terhadap persediaan uang yang ada pada pihaknya karena Kantor BI Pekanbaru menyediakan Rp1 miliar per hari kecuali Jumat untuk melayani penukaran uang itu. "Kami tidak pernah membatasi masyarakat yang menukarkan uang, apalagi menjelang Imlek kami melayani berapa pun uang yang ingin ditukarkan oleh masyarakat karena kami menyiapkan Rp1 miliar setiap hari," ujarnya. Walau demikian, nilai transaksi penukaran menjelang Imlek di Pekanbaru tergolong masih di bawah transaksi penukaran uang menjelang hari besar keagamaan lain seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. "Prediksi kami uang yang keluar dari transaksi itu paling sekitar 10 persen dari 100-150 miliar yang kami siapkan setiap bulannya baik untuk masyarakat atau kalangan perbankan," jelasnya. Posisi stok uang yang tersimpan di BI Pekanbaru hingga Rabu, (10/2) sebesar Rp3 triliun. Besarnya bilai uang itu karena Kantor BI Pekanbaru telah ditunjuk Direktorat Pengedaran Uang BI sebagai kas berkas titipan untuk penyimpangan uang yang melayani kebutuhan uang di Riau dan sekitar.