Tembilahan, (Antarariau.com) - Harga kakao tanpa fermentasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mengalami penurunan dari Rp11.500/Kg menjadi Rp10.000/Kg atau sekitar 0,83 persen.
"Harga kakao tanpa fermentasi pada bulan lalu lebih baik dari pada pekan pertama bulan ini, namun nantinya mudah-mudahan dapat naik kembali," kata Kasi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Aswin Bovita di Tembilahan, Senin.
Sementara itu, lanjutnya, untuk harga komoditas andalan perkebunan lain seperti kelapa hibrida dan kelapa dalam mengalami kenaikan.
"Harga kelapa hibrida yang sebelumnya Rp1.330/butir naik menjadi Rp1.350/butir, sedangkan kelapa dalam menjadi Rp1.850/butir dari yang sebelumnya Rp1.730/butir," jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa hasil komoditas perkebunan lain seperti karet, kelapa sawit, pinang kering kupas dan hasil olahan kelapa berupa kopra juga mengalami kenaikan harga.
"Masyarakat Inhil sangat bergantung pada komoditas perkebunan, terutama kelapa, namun kakao juga sangat berperan penting karena harga kakao lebih stabil daripada harga kelapa," jelasnya.
Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Inhil terus mengupayakan solusi agar harga komoditas perkebunan yang ada di daerah pesisir Riau itu dapat stabil atau setidaknya berada di harga yang wajar. (ADV)
Berita Lainnya
Kemendag catat peningkatan harga biji kakao pada periode Desember 2023
02 December 2023 9:18 WIB
Harga biji kakao untuk periode Oktober 2023 meningkat 183,16 dolar AS
30 September 2023 11:57 WIB
Harga Kakao Tanpa Permentasi Di Inhil Menurun
13 September 2016 16:09 WIB
Harga Jual Kakao Tanpa Fermentasi di Inhil Mulai Naik
18 May 2016 13:44 WIB
Harga Kakao Indragiri Hilir Terus Meningkat
14 April 2016 16:04 WIB
Pendapatan Daerah Menurun, DPRD Inhil Minta Penjelasan Dari Pemkab
08 December 2017 14:55 WIB
Anggaran Penyelamatan Kebun Kelapa Inhil Menurun Menjadi Rp4 Miliar
06 September 2017 10:50 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB