Harga Jual Kakao Tanpa Fermentasi di Inhil Mulai Naik

id harga jual kakao tanpa fermentasi di inhil mulai naik

Harga Jual Kakao Tanpa Fermentasi di Inhil Mulai Naik

Tembilahan, (Antarariau.com) - Harga jual kakao tanpa fermentasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada minggu kedua Mei naik menjadi Rp18.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp17.000 per kilogram di minggu pertama bulan yang sama.

Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Aswin Bovita menyebut kenaikan harga kakao ini cukup signifikan dibandingkan harga pada bulan sebelumnya.

"Pada April lalu, harga kakao tanpa fermentasi ini rata-rata berada pada Rp14.533 per kilogram," kata Aswin di Tembilahan, Rabu.

Berbeda dengan kakao, harga komoditas perkebunan lain seperti kelapa sawit dan kelapa justru turun.

Harga kelapa yang sebelumnya Rp2.500 per butir turun menjadi Rp2.450 per butir. Kelapa hibrida menjadi Rp2.350/butir dari yang sebelumnya Rp2.400/butir.

Aswin mengatakan penurunan ini terjadi sekitar 1,05 persen, dan diduga terjadi karena turunnya harga minyak dunia.

Untuk hasil olahan kelapa berupa kopra, harga jualnya mengalami peningkatan dari Rp5.500/kilogram menjadi Rp6.000/kilogram.

Karena harga kelapa dalam butir selalu berubah-ubah, saat ini Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir tengah mengupayakan untuk mengolahnya menjadi bahan setengah jadi maupun siap konsumsi, seperti nata decoco, sirup, kecap, dan minyak kelapa.

"Dengan begitu, nilai jual yang didapatkan masyarakat akan jauh lebih tinggi dibandingkan hanya menjualnya secara per butir kepada penampung," katanya.

Hanya, lanjut Aswin, untuk mencapai hal itu saat ini kemampuan Indragiri Hilir masih sangat terbatas baik dari segi dana, sumber daya manusia, peralatan maupun tenaga ahli.

"Oleh sebab itu, kami juga selalu mempromosikan potensi perkebunan Indragiri Hilir ke masyarakat luas dengan harapan ada investor yang berminat di bidang olahan kelapa," katanya. (Adv)