Rusia Tanggapi Uji Rudal Ukrania Dengan Kirim Kapal Perang

id rusia tanggapi, uji rudal, ukrania dengan, kirim kapal perang

Rusia Tanggapi Uji Rudal Ukrania Dengan Kirim Kapal Perang

Moskow, (Antarariau.com) - Kapal perang Rusia dari Armada Laut Hitam sudah mengambil tempat di barat garis pantai Krimea untuk memperkuat pertahanan udara semenanjung tersebut sebagai tanggapan atas uji peluru kendali Ukraina di dekatnya, kata kantor berita RIA, Kamis.

Kiev memulai uji dua hari peluru kendali pada Kamis, yang membuat Rusia geram, dengan memasang pasukan pertahanan udaranya pada tingkat bahaya dengan berharap uji itu tidak mengganggu penerbangan internasional.

"Kapal perang dari Armada Laut Hitam sudah berada di dekat pantai barat Krimea selama uji peluru kendali, yang dijadwalkan Ukraina sejak satu hingga dua Desember," kata sumber militer kepada RIA.

"Satuan kapal pertahanan udara sudah disiagakan dalam tingkat bahaya tertinggi. Perlengkapan mereka dirancang agar secara cepat mampu menembak peluru kendali antikapal dan jelajah. Bersama dengan pertahanan udara di darat, yang ada di tanjung itu, kapal tersebut menjadi tameng, yang tidak bisa ditembus roket musuh," kata nara sumber itu menambahkan.

Pejabat militer Ukraina, Vladimir Krizhanovsky, sebelumnya mengatakan kepada saluran televisi 112 bahwa latihan itu sudah dimulai dan semuanya berjalan dengan mulus.

"Uji coba itu dilaksanakan sesuai dengan hukum internasional," kata Krizhanovsky.

Dia mengatakan uji coba tersebut dilaksanakan setidaknya 30 kilometer dari ruang udara Krimea.

"Oleh karenanya itu adalah sikap yang salah jika mencela Ukraina," katanya menegaskan.

Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, yang dipandang Ukraina dan sebagian besar komunitas internasional sebagai perampasan ilegal pada tahun 2014 setelah munculnya protes masyarakat yang menggulingkan Presiden Ukraina yang pro-Rusia.

Pihak Ukraina mengatakan uji coba yang berlangsung di Selatan wilayah Kherson dan berbatasan dengan Krimea itu, merupakan tindakan sah akan dilakukan sesuai kerangka kerja kewajiban dan perjanjian internasional.

"Kami akan terus meningkatkan kemampuan pertahanan negara kami dan melanjutkan uji peluru kendali serta pelatihannya," kata Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, Oleksander Turchynov, Rabu.