Gajah Liar di Chevron Tak Mungkin Ditangkap
Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan tidak akan menangkap kawanan gajah liar yang kini terus berkeliaran untuk mencari makan di kompleks PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. "Kami tidak akan menangkap dan mengevakuasi gajah tersebut," kata Kepala Seksi Wilyah III BBKSDA Riau, M Hutomo, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Rabu. Menurut Hutomo, penangkapan terhadap gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) untuk menghindari konflik antara satwa bongsor itu dan manusia kini telah dilarang oleh Dirjen PHKA Kementrian Kehutanan dan Kementrian Lingkungan Hidup. Sebabnya, penangkapan dan evakuasi gajah bukan solusi terbaik untuk menghidari konflik. Bahkan, penangkapan gajah besar-besaran malah menimbulkan banyak kritikan dari organiasi perlindungan satwa liar seperti yang pernah terjadi saat kawanan gajah memasuki kompleks CPI di Duri pada tahun 2006. "Penangkapan gajah itu bukan solusi," katanya. Karena itu, ia mengatakan Hutomo mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring terhadap gajah yang memasuki areal perusahaan. Ia mengakui hingga kini belum ada tim dari BBKSDA Riau yang melakukan penghalauan terhadap gajah tersebut. Selain itu, ia juga mengatakan BBKSDA Riau akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mencari solusi konflik satwa dan manusia. "Solusi yang paling tepat menurut saya adalah menggunakan gajah untuk eko-wisata dan sebagai kendaraan angkut hasil panen kelapa sawit," katanya. Sekitar 25 ekor gajah liar mulai memasuki kawasan kompleks CPI di Duri selama sepekan terakhir. Hingga kini belum ada korban jiwa dan kerusakan fatal, karena gajah hanya memakan pucuk-pucuk pohon di dalam kompleks CPI. Gajah tersebut diduga kuat berasal dari Kawasan Suaka Margasatwa (KSM) Balai Raja yang menjadi habitat satwa dilindungi itu. Akibat habitat gajah rusak parah karena beralih fungsi menjadi perkebunan sawit dan perumahan, maka kawanan gajah terpaksa mencari makan di dalam areal perusahaan yang berbatasan dengan habitatnya.