Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak 200 Usaha Mikro Kecil (UKM) yang tergabung dalam Pusat pembinaan Usaha mitra Chevron (PUC) kini sudah mampu menghasilkan produksi panganan khas Riau yang diberi nama Pondok Oleh-Oleh.
"Kami kini sedang menggelar pameran sepekan di mall SKA Pekanbaru," kata Manager Pusat pembinaan Usahawan mitra Chevron (PUC) Rianto di Pekanbaru, Jumat.
Rianto menerangkan pameran kali ini berupaya mencoba mencari pemasaran baru bagi produk, dengan bekerjasama Dinas Pariwisata Provinsi Riau.
"Pameran ini digagas Dinas Pariwisata Provinsi Riau tujuannya untuk mengenalkan wisata kuliner asal setempat bagi wisman se- Indonesia," terangnya.
Menurut Rianto ada sekitar 100 item produk panganan yang sudah dihasilkan oleh Pondok Oleh-Oleh saat ini.
"Mereka merupakan industri rumah tangga yang tersebar di Duri dan Rohil," terang dia.
Rianto bercerita awal mulanya dibentuk Pondok Oleh-Oleh di Duri merupakan kumpulan kreatifitas kaum ibu rumah tangga dalam panganan ringan.
Di Duri sudah berdiri sejak tahun 2013 atas inisiasi Chevron, kemudian berkembang ke Rohil satu tahun kemudian.
Pembentukan Pondok Oleh-Oleh ini merupakan tindak lanjut Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) terhadap UKM yang diawali dengan penciptaan makanan higenis.
"Pondok Oleh -Oleh dilouncing 19 September 2014, setahun kemudian berdiri lagi di Rohil," tegasnya.
Dijumpai pada tempat yang sama Koordinator Sosial Performance Team Sumatera CPI Winda Damelia membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan pembinaan bagi sekitar 200 an UKM diwilayah kerjanya. Menurut dia yang membedakan program PUC ini dari kebanyakan bantuan lainnya adalah bahwa selalu dalam kontrol dan pengawasan tidak dilepas begitu saja sebelum betul-betul mandiri.
"Kami bukan hanya bantu display, dan modal, tetapi juga memfasilitasi agar UKM memperoleh perijinan PIRT dari Dinas teknis," terang Winda.
Selain juga terus memberikan pendampingan, pelatihan, membantu mencari solusi jika ada masalah modal, kemasan, dan pemasaran.
"Kami juga berikan pelatihan bagaimana menjadi wira usaha yang baik, tidak hanya di bentuk tetapi targetnya mandiri," tegasnya.
Ia menambahkan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kehidupan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah kerja.
Walau diakuinya hingga kini masih saja ada kelemahan yang harus terus diperbaiki. masih kurangnya bahan baku, juga pemasaran penjualan, dan teknik pengemasan.
Namun ia optimis kedepan lewat koperasi Mawar yang manungi Pondok Oleh-Oleh bisa menjadi salah satu penunjang untuk membangkitkan dan mendorong program wisata lokal maupun nasional.
Berbicara omzet saat ini Pondok Oleh-Oleh mampu menghasilkan Rp50-60 juta / bulan. Untuk penjualan dalam maupun luar kota.
Adapun jenis panganan yang menjadi unggulan khas Riau seperti dodol nenas, lempuk durian, pisang salai , kerupuk nanas, kue bangkit dan sebagainya.
Berita Lainnya
200 UKM Cirebon Digandeng Untuk Ikut Pasarkan Produk Secara Online
21 November 2017 10:00 WIB
Binaan Chevron lulus program WFD langsung siap bersaing di dunia kerja
22 June 2021 12:57 WIB
Melihat kemajuan desa wisata binaan Chevron
20 June 2021 5:11 WIB
Kelompok Binaan Chevron di Rohil Panen 1900 Kg Ikan Lele
19 May 2016 16:44 WIB
Chevron Bersama Kelompok Tani Binaan Panen Lele
22 December 2015 22:24 WIB
Kelompok Tani Binaan Chevron Panen Lele Perdana
22 December 2015 19:40 WIB
Chevron Buka Toko Pusat Oleh-Oleh Binaan
17 December 2015 21:48 WIB
Suku Sakai Binaan Chevron Panen Lele
02 October 2015 11:43 WIB