Pekanbaru (Antarariau.com) - Dalam rapat paripurna istimewa HUT Riau ke -59 tahun Pemprov memberikan penghargaan kepada 20 orang yang dianggap sebagai pahlawan, salah satu penerimanya ialah Abdul Latif Dt. Bandaro Sati yang diganjar sebagai pahlawan kemerdekaan.
Syahril Latif selaku ahli waris yang mewakili penerimaan penghargaan mengungkap hal berbeda terhadap anugrah yang diterima ayahnya tersebut.
"Ayah saya tidak suka disebut sebagai pahlawan, menurutnya sebagai pahlawan bukanlah sebuah keistimewaan melainkan memperjuangkan Riau adalah sebuah kewajiban. Beliau selalu melarang anak-anaknya mengurus berkas untuk penobatan pejuang," ucap Syahril Latif selaku ahli waris mewakili penerimaan penghargaan di Pekanbaru, Selasa.
Ia menceritakan sosok Abdul Latif adalah seorang pucuk adat di Kabupaten Kampar. Beliau sudah aktif memperjuangkan Riau sejak penjajahan Belanda. Seorang wedana militer dengan pangkat kapten.
"Beliau adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai sosok pemimpin oleh masyarakat Kabupaten Kampar. Bapak juga ikut berperan dalam pemindahan ibukota Kampar dari Pekanbaru menjadi Bangkinanv seperti sekarang ini," katanya lagi.
Di katakannya, meskipun sosok Abdul Latif tidak ingin dianggap sebagai pahlawan karena bukanlah sebuah kebanggan, namun anak-anaknya tetap memperjuangkan agar masuk dalam daftar pahlawan dannpejuang Riau.
Diceritakannya, Bapaknya beserta rekan-rekannya yang lain yakni Jendral Soebrantas Siswanto dan Kolonel Arifin Achmad yang hari ini juga meberima penghargaan sebagai pahlawan kemerdekaan bersifat idealis dan tidak menginginkan dianggap sebagai pejuang.
"Namun karena beliau termasuk veteran dan dianggap sudah berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan. Kalau kita, orang-orang yang memberikan motivasi dan sosok pemimpin juga busa dikatakan pahlawan," ungkap Syahril.
Disampaikan Syahril selaku ahli waris Abdul Latif sangat apresiasi atas penghargaan yang diberikan kepada ayahnya. Hal tersebut juga bisa menjadi suri tauladan bagi penerus yang akan datang unuk mengenang hasa-jasa pahlawan terdahulu.
"Kita sangat apresiasi atas perhatian dari dinas sosial kampar dan Bupati Kampar dan Pemprov Riau telah ikut memotivasi gerakan dari pahlawan, sehingga dapat jadi suri tauladan bagi generasi penerus tentang nilai kepahlawanan. Kami berharap ini jangan hanya sekedar bentuk seremonial semata," tutupnya.
Oleh: Nella Marni