Kendalikan Inflasi, BI Dorong Pembangunan Pasar Induk Di Pekanbaru

id kendalikan inflasi, bi dorong, pembangunan pasar, induk di pekanbaru

Kendalikan Inflasi, BI Dorong Pembangunan Pasar Induk Di Pekanbaru

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Riau mendorong Kota Pekanbaru segera memiliki Pasar Induk, guna memudahkan pemantauan lalulintas bahan kebutuhan pokok dan harga di wilayah setempat dalam rangka pengendalian inflasi.

"Pekanbaru sudah sepantasnya memiliki Pasar Induk karena sudah menjadi kota besar," kata Kepala Kantor BI Provinsi Riau Ismet Inono, pada acara "High Level Meeting" Tim Pengendali Inflasi Daerah se-Provinsi Riau di kantor BI Pekanbaru, yang dihadiri oleh 12 bupati/walikota dan Gubernur Riau, Senin.

Menurut Ismet pembangunan Pasar Induk harus menjadi perhatian bersama khususnya anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau.

Karena Riau bukan penghasil komoditas pertanian dan bahan pangan, semua didatangkan dari luar seperti Sumbar, Medan, Lampung dan Pelembang. Makanya distribusi dan stok harus jadi pantauan agar harga terkendali. Untuk itu diperlukan sebuah infrastruktur pasar yang representatif sebagai tempat bongkar muat dan pergudangan. Sehingga mudah dikontrol.

Ismet menilai isu pembangunan pasar induk Kota Pekanbaru sudah dua kali gagal dilaksanakan terkendala investor dan kali ini sudah ketiga kalinya serta dalam proses lelang.

"Mari kita doakan bersama semoga yang ketiga ini jadi dibangun investor," kata Ismet.

Menurut Ismat tidak adanya Pasar Induk di Riau dan Pekanbaru selama ini sangat menyulitkan daerah untuk memantau sirkulasi barang dan stok sehingga lalulintas komoditas tidak terkendali dan liar.

"Dengan adanya Pasar Induk pasokan barang bisa dimonitor, berapa kebutuhan sehingga jika ada kelebihan bisa dilepas ke daerah lain," kata dia lagi.

Ia menambahkan sangat erat kaitannya keberadaan Pasar Induk dengan pengendalian inflasi didaerah. Bisa jadi tolok ukur dan acuan untuk monitoring pasokan dan harga komoditas. Terlebih Riau tergantung kepada sentra penghasil seperti Sumbar, Medan, jika distribusi terganggu maka akan mendorong kenaikan harga dan inflasi.

Ismet berharap jika Pasar Induk tidak juga terbangun oleh kemampuan APBD dan APBN, menurut Ismet pihaknya akan melakukan analisa lagi apakah pembangunan ini masih layak dan pantas dikejar 2016 ini.

"Jika tidak kita batalkan pembangunannya tahun ini," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menyelenggarakan lelang pembangun Pasar Induk di Jalan Soekarno Hatta.

"Ada dua perusahaan yang kini ikut lelang investasi yang dinyatakan lulus dalam tahap pra kualifikasi," kata Kepala Bagian Pembangunan Setda Pekanbaru Firman Eka Putra di Pekanbaru, Selasa (26/7).

Firman Eka Putra menjelaskan setelah melalui proses tersebut maka langkah selanjutnya yang akan dilalui adalah memasukkan penawaran kontrak kerja.

"Lelang kali ini agak beda dengan lelang lainnya, pesertanya harus lulus tahap pemberkasan, setelah itu baru baru bisa memasukkan penawaran," kata Eka menjelaskan.

Menurut dia, lelang investasi pembangunan Pasar Induk berbeda dengan pengadaan kontrak kerja yang lainnya.

Proses pelulusan pada tahapan pra kualifikasi ditetapkan oleh Penyedia Jasa Tenaga Kerja (PJTK) dalam hal ini Wali Kota Pekanbaru.

"Untuk lelang Pasar Induk saat ini sudah masuk pada tahap II yakni masuk penawaran," tegas Eka.

Ia menambahkan lelang Pasar Induk yang dilakukan Pemko Pekanbaru bukan yang pertama kalinya.

Sebelumnya, lelang tahap pertama telah dibuka 28 Desember hingga 15 Januari 2016 lalu, tapi hanya ada tiga peserta yang mendaftar. Namun untuk lelang yang kedua kalinya diikuti dua peserta.

Mengenai kapan pengumumam pemenang Eka menyebutkan pihaknya menargetkan akan selesai dalam dua bulan mendatang.

"Karena evaluasinya agak lama tidak seperti lelang biasa," katanya.

Ketika disinggung terkait minimnya peminat peserta lelang, dia mengatakan suatu hal yang wajar, karena syarat yang diberlakukan lumayan berat.

"Syaratnya agak berat, karena kami tidak memilih kontraktor namun investor sehingga harus ada pengalaman pengurusan pasar, memiliki aset sekian miliar. Itu di antaranya persyaratan yang diterapkan," katanya menambahkan.

Pasar Induk nanti akan dibangun di atas lahan seluas 3,2 hektare yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.

Pembangunannya diperkirakan menelan biaya Rp88 miliar dengan lama pengerjaan 18 bulan.

Nantinya diproyeksikan akan menjadi pusat bongkar muat bahan kebutuhan pokok masyarakat Pekanbaru, menggantikan lokasi yang dilakukan di pinggir Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Ahmad Yani yang sering mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.