Ringankan Beban Hadapi Lebaran, Masyarakat Kuansing Berharap Ada Pasar Murah

id ringankan beban, hadapi lebaran, masyarakat kuansing, berharap ada, pasar murah

Ringankan Beban Hadapi Lebaran, Masyarakat Kuansing Berharap Ada Pasar Murah

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau mengharapkan adanya program pasar Sembako murah yang digelar instansi terkait untuk meringankan beban warga dalam menghadapi lebaran.

"Kami menunggu kegiatan pasar murah agar kebutuhan ramadhan dan lebaran dapat terpenuhi," kata salah satu warga Kuantan Singingi Yetni (45) di Teluk Kuantan, Senin.

Ia mengatakan, sudah mencapai tiga tahun terakhir instansi pemerintah tidak menggelar program Sembako murah di tingkat kabupaten maupun kecamatan, namun hingga saat ini masyarakat belum mengetahui jadwal yang ditentunkan untuk tahun 2016.

Masyarakat juga belum mengetahui ada tidaknya program itu karena pengumuman untuk bazar Sembako belum jelas, disejumlah pasar tradisonal harga kebutuhan pokok sudah mulai melambung yang dikhawatirkan tidak terjangkau oleh warga.

"Sebaiknya instansi terkait melaksanakan kegiatan itu," sebutnya.

Masyarakat berarap adanya kebijakan Bupati terpilih Mursini bisa mengambil kebijakan khusus untuk menggelar pasar murah khususnya di sejumlah kecamatan yang ekonomi masyarakat rendah.

Salah satu pedagang Sembako di pasar rakyat Joni mengatakan, sejak awal ramadhan harga kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai naik, namun akan terlihat jelas kenaikannya pada satu minggu jelang lebaran Idiil Fitri.

"Semua pedagang menaikan harga, karena Sembako berasal dari daerah lain juga meningkat tajam," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan tidak menggelar bazaar murah di bulan Ramadhan 2016.

"Kami tidak melaksanakan pasar murah dibulan suci ramadhan," ujar Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (DisKopindag) Kuantan Singingi Tarmis.

Menurutnya, tahun 2016, kegiatan itu tidak terakomodir dalam DPA Diskopindag, bahkan bazar ini sudah berlangsung selama tiga tahun lebih, karena keterbatasan anggaran APBD di instansi. (ADV)