Disbun: Pemanfaatan Tempurung Kelapa Belum Optimal

id disbun pemanfaatan, tempurung kelapa, belum optimal

Disbun: Pemanfaatan Tempurung Kelapa Belum Optimal

Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau menyatakan pemanfaatan tempurung kelapa yang ada di daerah itu belum optimal dan olahannya masih sangat terbatas.

"Saat ini tempurung kelapa masih sebatas dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan arang dengan jumlah produksi yang tidak begitu besar," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Tantawi Jauhari di Tembilahan, Senin.

Oleh sebab itu, produksi tempurung di Indragiri Hilir tetap berlebih dari kebutuhan pemanfaatannya. Kedepannya tempurung kelapa ini diharapkan dapat diolah menjadi produk lebih baik.

"Selain itu pengoptimalisasian dan pemanfaatan potensi tempurung ini juga memerlukan sentra-sentra usaha yang dapat menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomis tinggi," paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa luas perkebunan kelapa di Indragiri Hilir tercatat seluas 429.202 hektar. Perkenan kelapa ini terdiri dari kebun kelapa dalam dan kelapa hibrida.

"Kelapa dalam seluas 391.884 hektar dan 37.318 hektar kelapa hibrida," sebutnya.

Disamping itu ia menjelaskan bahwa selain potensi tempurung kelapa, masih banyak produk olahan yang dapat dikembangkan dengan berbahan baku kelapa.

"Saat ini beberapa produk yang telah dicoba untuk dikembangkan diantaranya ialah kecap, asap cair, minyak kelapa serta berbagai furniture seperti kursi maupun meja," terangnya.

Ia berharap kedepan berbagai produk yang telah dikembangkan dapat diterima dikalangan masyarakat setempat dan masyarakat luas.

"Yang tengah kami kembangkan tidak hanya komoditas kelapa, tetapi juga komoditas perkebunan lainnya, seperti sagu, kopi, maupun pinang kering," ujarnya.(adv)