Kampar, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar berencana untuk mewujudkan Kabupaten Kampar sebagai Kabupaten Pintar atau dikenal dengan Smart Regency. Konsep Smart Regency (Kabupaten Pintar) ini menyerupai apa yang telah diterapkan Pemerintah Kota Bandung dengan konsep Smart City nya (Kota Pintar).
Untuk mewujudkan ini, pemerintah Kabupaten Kampar menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung. Namun sebelum terjalinnya kerjasama ini, maka dilakukan terlebih dahulu studi lapangan ke Bandung Command Center (BCC) milik Pemko Bandung.
Study lapangan ini dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Kampar, Kamis lalu di BCC Kota Bandung. Study lapangan ini diikuti oleh Kabid KSP M. Fadli Muchtar, Kabid Kesejahteraan Sosial Dedy Rohyani, Kasubbid Perencanaan Anggaran dan Pembangunan (PAP) Yusdiyen Hadinata dan tujuh orang anggota.
Kedatangan Bappeda Kampar ke BCC Bandung yang memang sudah terjadwalkan sebelumnya, diterima oleh pihak BCC. Dihadapan rombongan, fungsional BCC Rina menjelaskan dengan gamblang tentang BCC ini.
Bandung Command Center ini telah diresmikan oleh walikota Bandung Ridwan Kamil Pada tanggal 19 Januari 2015 silam. BCC ini merupakan tempat yang digunakan untuk memberikan perintah terpusat untuk beberapa tujuan.
BCC ini adalah tempat (alat) untuk mewujudkan konsep smart city di Kota Bandung. BCC ini digunakan untuk memonitoring kota Bandung, pengarsipan data yang diintergrasikan dengan customer service yang nantinya diteruskan ke bagian-bagian terkait. BCC akan mempermudah pelayanan publik dan dari sisi manajemen akan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
Dengan keberadaan BCC ini, pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan berbasis online. Walikota Bandung ingin menjadikan Bandung seperti Singapura yang menjadi sebuah kota dunia yang standar pelayanannya internasional.
Untuk itu memang pemerintah Kota Bandung harus banyak membuat aplikasi smartphone. Bandung menargetkan akan membuat 1.500 aplikasi menjelang berakhirnya masa jabatan walikota atau tiga tahun kedepan. Saat ini sudah tersedia 300 aplikasi. Kebanyakan aplikasi itu untuk pelayanan internal pemerintahan dan publik. Ada aplikasi pelayanan kesehatan, pelayanan kependudukan, perizinan, pemadam kebakaran, mengantri hingga ojek dan sebagainya. Sebagai perbandingan Singapura sekarang sudah memiliki 1.600 aplikasi.
Bentuk (bangunan) BCC ini mirip sarang lebah dengan desain full technology seperti pada film star trek. Software yang digunakan seperti yang ada pada film ironman. Di lantai dua ada ruang rapat yang disekat kaca transparan yang bisa digunakan untuk komunikasi dua arah baik dari ruang rapat ke petugas operator dan begitupun sebaliknya.
Kabid KSP M. Fadli Mukhtar melalui Kasubbid PAP Yusdiyen Hadinata kepada wartawan, Minggu (22/5) mengaku puas dengan kunjungan dan penjelasan dari pihak BBC. “Banyak ilmu, wawasan dan pengetahuan yang didapat dari kunjungan ke BCC ini dalam rangka menjadikian Kabupaten Kampar sebagai Smart Regency,” ujar Yusdiyen.
Dijelaskan Yusdiyen bahwa setelah kunjungan ini maka akan direncanakan kerjasama antar daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Kampar dan Pemerintah Kota Bandung. “Tahun ini akan direncanakan penandantangan MoU antara Bupati Kampar dan Walikota Bandung”, ujarnya.
Selanjutnya akan dibuat grand design dan master plannya. Ditargetkan tahun 2017 akan diwujudkan Smart Regency dengan membangun Kampar Command Center (KCC). KCC mempunyai tujuan akhir untuk memberikan pelayanan dan pengawasan kepada publik.
“Insya Allah, dengan dukungan semua pihak, rencana ini akan terwujud,” ujar Yusdiyen.
(ADV)