Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, akan segera menyalurkan bantuan untuk korban tanah longsor di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanah Merah.
"Sampai malam ini kami belum menyelesaikan pendataan yang pasti sehingga belum bisa mengirimkan bantuan. Namun, ditargetkan bantuan mulai disalurkan Rabu besok pukul 9 pagi," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Indragiri Hilir, Sugito, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 11.00 WIB secara tiba-tiba. Penyebab pasti kejadian itu belum bisa dipastikan karena saat kejadian tidak terjadi gempa maupun hujan.
Berdasarkan informasi sementara yang didapatkan BPBD Inhil, sedikitnya 30 bangunan rusak berat yang mayoritas adalah rumah warga dan juga surau.
Menurut dia, untuk menjangkau lokasi longsor tidak bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Desa Tanjung Baru hanya bisa diakses dengan kapal dari Kota Tembilahan, Ibukota Inhil.
"Lama perjalanan ke lokasi dengan kapal diperkirakan sekitar 1-2 jam," ujarnya.
Ia mengatakan sejauh ini dilaporkan ada sekitar 50 kepala keluarga yang terkena dampak bencana itu. "Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," ujarnya.
Ia menjelaskan struktur tanah di daerah Desa Tanjung Baru selama ini sangat labil karena posisinya berada persis di pertemuan dua arus sungai. Mayoritas warga di sana membangun rumah dengan pondasi dari kayu pancang yang kini roboh.
"Permukiman warga berada di pesisir yang menjadi pertemuan dua arus sungai. Mungkin sebelum ini terjadi pasang yang sangat tinggi dan ditambah cuaca kering membuat tanah di lokasi itu terus bergerak dan sekarang longsor. Sampai sekarang ini saya mendapat laporan tanah di sana masih terus bergerak," ujarnya.