Pekanbaru, (Antarariau.com) - Betty Purwandari yang dinobatkan sebagai tokoh atas kepiawaiannya dibidang teknologi informasi sukses merombak merombak dan memajukan layanan teknologi informasi di UI yang kemudian berdampak besar terhadap cara kerja universitas untuk memberikan layanan akademis, riset, dan hubunga masyarakat di skala nasional.
"Saya banyak belajar dari segi riset bagaimana meneliti world wide web dan bagaimana web itu bisa memberi dampak baik bagi kemanusiaan," kata Betty yang menyelesaikan program doktoralnya di bidang Ilmu Komputer di Universitas Southampton, Inggris itu, saat menerima penghargaan dari Dubes Inggris.
Betty seorang profesional yang bertugas di Universitas Indonesia itu juga ingin memberi inspirasi bahwa berkarir di bidang teknologi informasi bukan hal yang tidak mungkin bagi para perempuan muda Indonesia.
Tokoh Indonesia lain yang juga dinobatkan Theresia Alit Widyasari menjadi alumni terbaik di kategori kewirausahaan karena dia berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda dengan mendesain, memproduksi, dan memasarkan produk busana lewat tiga merek baju yang dia ciptakan.
Lulusan Universitas Westminster jurusan managemen bisnis fashion itu mengaku hidup dan belajar di luar negeri telah membantu memperluas wawasan dan mempertajam keahlian berwirausahanya.
Walaupun banyak yang meragukan masa depan bisnis di bidang yang dia geluti, namun Theresia tetap yakin dan terbukti tiga merek yakni Bloop, Endorse dan Urbie eksis hingga sekarang.
Tokoh lain Ahmad Fuadi yang mengejar impiannya untuk bisa belajar di Inggris.
Ahmad dipandang mempunyai dampak sosial yang besar lewat novel yang dia tulis yaitu Negeri 5 Menara, yang juga sudah dibuat filmnya.
Ahmad yakin jika buku adalah suatu alat yang bisa digunakan untuk membuat perubahan sosial.
Bersama dengan para pembaca novelnya, dia mendirikan Komunitas Menara, suatu komunitas nirlaba yang memberikan akses pendidikan dan buku-buku kepada masyarakat kurang mampu.
Penghargaan ini adalah bukti nyata dari kekuatan guru memotivasi murid, kata Ahmad yang teringat akan masa kecilnya di pesantren.
"Guru saya bilang, kalian belajarlah ke mana saja, pergi lah ke mana saja, jangan batasi diri kita. Motivasi guru itu luar biasa bagi kita," kata lulusan Royal Halloway, Universitas London itu.
Di Inggris, dia belajar tentang film dokumenter yang banyak memberikan ilmu dalam bertutur cerita lewat berbagai media yang berdampak terhadap kesuksesannya dengan novelnya yang sudah dicetak lebih dari 400.000 kopi itu.
Education UK Alumni Award 2016 adalah salah satu kegiatan yang digelar dalam rangka Bulan Pendidikan Inggris sebagai salah satu upaya mempererat kemitraan Indonesia dan Inggris dalam sektor pendidikan tinggi.