Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau tengah melakukan penertiban terhadap tenaga kontrak atau honorer yang saat ini jumlahnya membludak, bahkan jika kedapatan malas bekerja akan diberhentikan.
"Di Kabupaten Siak saja sudah memberhentikan 1000 orang lebih tenaga honorer, karena mereka tidak efektif. Rohil juga demikian akan kita lakukan evaluasi apabila ditemukan tidak disiplin dan tidak ada kerja," kata Pelaksana Tugas Sekda Rohil Surya Arfan, Kamis.
Saat ini, terang Sekda, terdapat 13.000 orang tenaga honorer di lingkungan Pemkab Rohil, bahkan masih banyak lagi lamaran kerja yang menumpuk di BKD belum diproses.
"Di BKD saja yang telah di Acc pak Bupati ada ribuan lebih. Saya pikir untuk menambah tenaga honorer Rohil sangat tidak memungkinkan lagi, karena selain membebankan pada anggaran tapi juga memperkerjakan tenaga tersebut kurang maksimal," ujarnya.
Dalam mengatasi hal ini, lanjut Sekda, Pemkab Rohil memberikan wewenang kepada semua kepala SKPD untuk memberhentikan tenaga honorer yang tidak disiplin.
"Silahkan nilai sendiri oleh kepada dinasnya, kemudian ajukan ke kita untuk proses pemutusan kontrak mereka," sebut Sekda.
Ia menjelaskan, kondisi yang dihadapi selama ini adalah setiap tahun banyak tamatan SMA menganggur, hal ini juga mendorong banyak anak-anak selesai sekolah ingin menjadi honorer di lingkungan Pemkab Rohil.
"Bayangkan saja ada 9000 orang setiap tahun tamat sekolah, dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi itu hanya sekitar 30 persen, sisanya nganggur dan mencoba menjadi tenaga honorer," katanya.
Saat ditanya solusi kedepan, Sekda mengatakan bahwa pemerintah daerah akan menghidupkan industri yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.
"Inilah visi misi pak Bupati agar banyak Industri Hilir berdiri di Rohil, karena selain membuka peluang juga dinilai mampu untuk menekan angka pengangguran," katanya mengakhiri. (adv)
Oleh Dedi Dahmudi