Jakarta, (Antarariau.com) - Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 16 Januari 2016 berdasarkan pantauan BMKG dengan "Fire Danger Rating System" (FDRS), menurut Kepala Pusat Meteorologi Publikasi BMKG Mulyono R Prabowo, masih dapat terjadi di sejumlah titik di Tanah Air.
Diantaranya seperti di Aceh, Sumatera Utara bagian utara, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan di wilayah Merauke.
Ia mengatakan wilayah Sumatera Utara bagian tengah memiliki karakteristik berbeda karena posisi yang menguntungkan yang selalu terdapat pertumbuhan awan basah dari aliran angin Pasifik ke Asia melalui Australia di musim kemarau. Sedangkan posisi Riau dan Jambi yang terjepit menjadi kering.
Karena itu, Mulyono mengatakan dengan curah hujan yang mulai menurun di Riau dan Jambi saat ini perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan titik panas di bulan Februari.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan sejumlah titik panas terpantau dari citra satelit sejak Sabtu (9/1) dan Minggu (10/1), di sejumlah daerah seperti Pelalawan, Riau, dan Papua.
Karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memantau kondisi di lapangan terutama di delapan provinsi yang rawan terjadi karhutla.
"Eselon I saya minta juga ikut memantau langsung ke lapangan, termasuk ke Papua," ujar dia.
KLHK, lanjutnya, sudah bergerak dengan menghubungi langsung para gubernur di sejumlah daerah yang wilayahnya terdapat titik panas. "Lokasi titik panas yang terpantau satelit sudah diberikan, ada yang sudah merespon ada yang belum".
KLHK, menurut dia, nantinya juga akan tertolong dengan keberadaan Badan Restorasi Gambut (BRG). Karena selain memperbaiki kondisi gambut, pencegahan karhutla juga akan diperkuat terutama di sejumlah kabupaten, kecamatan, hingga desa yang rawan kebakaran.
KLHK, lanjutnya, juga akan mulai menerapkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) untuk perusahaan kehutanan di 2016. "Kalau perkebunan mungkin sudah tapi hutan yang belum. Industri pakan ikan juga sudah".
Berita Lainnya
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
BMKG prakirakan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
25 April 2024 11:04 WIB
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia berawan
20 April 2024 13:14 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
BMKG optimalkan seluruh teknologi mitigasi potensi tsunami erupsi Gunung Ruang
18 April 2024 10:24 WIB
BMKG temukan 167 titik panas tersebar di Kalimantan Timur
15 April 2024 13:04 WIB
BMKG imbau masyarakat di beberapa daerah untuk waspadai potensi hujan lebat
15 April 2024 12:52 WIB
BMKG Minangkabau: Waspadai abu vulkanik Gunung Marapi ganggu aktivitas penerbangan
05 April 2024 11:03 WIB