Bagansiapiapi, (Antarariau.com) - Kondisi persawahan di Desa Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau terancam abrasi bila permukaan air sungai dari hulu meninggi dan berdampak pada terendamnya persawahan petani setempat.
"Kamis sudah melaporkan ke pihak terkait menyangkut adanya abrasi karena berpengaruh terhadap hasil panen," kata Karthijo (52) petani di Desa Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang, Rokan Hilir, Sabtu.
Dia mengatakan tanaman padi usia dua bulan terancam rusak terutama yang berada dekat dengan Sungai Rokan termasuk kelapa sawit milik petani.
Sungai Rokan belakangan ini mengalami abrasi terutama pada bagian pinggir akibat derasnya air dari hulu menyebabkan lahan persawahan tergerus.
Para petani berupaya untuk mengurangi abrasi tersebut dengan menanam pohon bakau (mangrove) tapi hingga kini belum membuahkan hasil karena ketika hujan deras, tanaman itu terendam.
Pendapat serupa tentang abrasi juga disampaikan petani lainnya Sapri (49) warga Desa Pematang Sikek dan Khairil (50) penduduk Desa Jumrah, Kecamatan Rimbamelintang.
Selain itu, petani juga sudah pernah menyampaikan kepada anggota DPRD Kabupaten Rokan Hilir dari daerah pemilihan Rimbangmelintang tapi belum ada kepastian untuk mengupayakan perbaikan.
Lahan sawah petani tambah lama menjadi sempit karena ketika musim hujan abrasi sungai semakin ganas," katanya.
Demikian pula akibat abrasi tersebut menyebabkan beberapa pintu air pada saluran irigasi mengalami jebol akibat derasnya air Sungai Rokan.
Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) Kabupaten Rokan Hilir, Alkahfi Sutikno membenarkan abrasi sungai mengancam tanaman padi petani.
Menurut dia, tanaman kelapa sawit petani juga terancam rubuh karena diterjang derasnya air sungai.
"Semoga saja ada perhatian dari pemerintah daerah terhadap petani, karena abrasi di Rimbamelintang bila dibiarkan akan terus bertambah parah," katanya. (Adv)
Padi Di Rohil Terancam Abrasi Sungai
