Jakarta, (Antarariau.com) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan Indonesia dan Jerman akan mempererat kerja sama bidang teknologi, khususnya terkait dengan bidang riset dan inovasi, demi mengembangkan kemampuan sumber daya manusia di Tanah Air.
"Jerman adalah negara yang maju bidang teknologi, mulai dari bidang perkebunan hingga otomotif. Oleh karena itu, kita ingin meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan Jerman," ujar M. Nasir usai membuka acara pameran sains dan teknologi Indonesia-Jerman di Jakarta, Senin.
Sebagai langkah konkret, Kemenristekdikti menyatakan akan memperbanyak jumlah beasiswa ke Jerman, khususnya dalam ilmu teknik (engineering).
Kemenristekdikti meyakini makin banyak SDM Indonesia yang andal dalam bidang teknik dapat mempercepat kemajuan Indonesia.
Selain itu, Menristekdikti mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan sebuah ruangan khusus di kantornya yang dapat digunakan untuk memamerkan kerja sama Indonesia-Jerman.
"Untuk hal ini, kami akan mengundang seluruh perguruan tinggi di Indonesia," ujarnya.
Rencana ini pun disambut baik oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel.
Indonesia-Jerman mulai 5 hingga 15 Oktober 2015 menyelenggarakan "Pameran Sains dan Teknologi Jerman-Indonesia" di Ruang Pameran sementara, Museum Nasional, Jakarta, dan dilaksanakan mulai pukul 08.30 sampai dengan 17.00 WIB.
Acara yang merupakan bagian dari perayaan Jerman Fest di Indonesia ini dipersembahkan Goethe-Institut Indonesien bersama Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan Kamar Dagang Perindustrian dan Perdagangan Jerman-Indonesia (EKONID).
Pesawat N219
Dalam kesempatan yang sama, Menristekdikti M. Nasir juga menyatakan pesawat N219 buatan Indonesia ditargetkan akan selesai produksi dan sertifikasinya pada Mei 2016.
"Industri pesawat memang sempat berhenti, tetapi saya putuskan untuk dilanjut agar dapat menghubungkan pulau-pulau kecil dan kota-kota dengan jarak tidak terlalu jauh. Pesawat itu akan ada mulai 28 Oktober 2015," kata M. Nasir.
Setelahnya, lanjut Nasir, pesawat hasil kerja sama Kemenristekdikti dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini kemudian diperlengkapi dengan sistem avionik, dilanjutkan dengan sertifikasi pada Februari sampai Maret.
Jerman, kata Nasir, juga ikut membangun pesawat R-80 yang dikembangkan PT Regio Aviasi Industri, perusahaan milik Ilham Habibie, anak Presiden ketiga Indonesia B.J. Habibie.
Berita Lainnya
Teknologi digital dorong kerja sama ekonomi negara-negara peserta BRI
11 October 2023 16:50 WIB
Universitas Riau-UMPSA jajaki kerja sama bidang teknologi dan budaya
03 October 2023 10:54 WIB
Riau-Korsel jajaki kerja sama pembangunan cyber kampus
21 July 2023 6:12 WIB
Indonesia-Korea Selatan kerja sama kembangkan teknologi pengelolaan sampah
05 June 2023 10:02 WIB
Indonesia jalin kerja sama teknologi dengan perusahaan asal China, Huawei
28 September 2021 11:11 WIB
Indonesia-Korea Selatan kembaLi perkuat kerja sama riset teknologi kelautan dan perikanan
04 June 2021 16:01 WIB
MPR dukung peningkatan kerja sama industri pertahanan dan teknologi Indonesia-Turki
04 November 2020 11:25 WIB
Indonesia dan Swedia sepakat akan perkuat kerja sama bidang teknologi dan SDM
24 September 2020 15:44 WIB