Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kabut asap kebakaran lahan dan hutan membuat jarak pandang menurun dratis menjadi sekitar 400 meter sehingga mengganggu aktivitas penerbangan di di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru pada Selasa pagi.
Paling tidak ada tiga penerbangan mengalami keterlambatan di Bandara tersebut.
"Penerbangan tidak berjalan mulus karena ada beberapa yang sempat berputar-putar beberapa kali karena jarak pandang hanya berkisar 400 meter hingga 500 meter pada pagi ini," kata Kepala Divisi Operasi PT Angkasa Pura II di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Hasturman, kepada Antara di Pekanbaru.
Ia mengatakan tiga jadwal penerbangan yang mengalami keterlambatan adalah dari maskapai Garuda Indonesia, Lion Air dan Citilink. Hal ini disebabkan pilot kesulitan mendaratkan pesawat karena jarak pandang sangat buruk dan dinilai berbahaya bagi penerbangan.
Hasturman mengatakan pihaknya masih bersyukur karena tidak ada penerbangan yang dialihkan, namun hanya mengalami keterlambatan karena pesawat sempat berputar-putar di angkasa berkisar 25 hingga 30 menit sebelum bisa mendarat.
"Kami mengutamakan keselamatan, kalau jarak pandang memang di bawah 1.000 meter dan pilot tidak bisa melihat landas pacu, maka tidak akan diberi izin untuk mendarat. Karena itu, pilot berputar-putar di udara sambil mencari celah dan akhirnya semua pesawat sekarang sudah bisa mendarat dengan normal," kata Hasturman.
Ia berharap asap kebakaran bisa segera hilang terbawa angin yang makin berhembus kencang.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Selasa pagi pukul 07.00 WIB menunjukan beberapa daerah, termasuk Kota Pekanbaru, diselimuti asap tebal karena kondisi udara terpolusi asap bercampur embun.
Selain Pekanbaru, Pelalawan juga merupakan daerah lainnya yang mengalami bencana kabut asap tebal dengan jarak pandang yang juga sejauh 500 meter. Selanjutnya kota lain seperti Dumai dan Rengat (Indragiri Hulu) juga diselimuti kabut asap, namun tercatat jarak pandang masih lebih baik, yakni berkisar dua hingga tiga Kilometer.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edward Sanger, menyatakan asap pekat yang menyelimuti Pekanbaru dan sejumlah daerah, kemungkinan besar adalah hasil kiriman dari kebakaran di provinsi tetangga.
"Untuk Riau hanya dua titik api. Kabut asap ini adalah kiriman asal Jambi dan Sumatera Selatan mengingat arah angin bergerak dari Selatan ke Utara," katanya. Ia menjelaskan di Jambi dan Sumsel terdeteksi sebanyak 33 dan 36 titik panas.
Berdasarkan data BMKG, dua titik api di Riau berada di Kampar dan Pekanbaru. Jumlah tersebut jauh berkurang dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 15 titik api terdeteksi.
Berita Lainnya
Kemenhub temukan tiga maskapai penerbangan langgar batas atas harga tiket
19 December 2023 15:35 WIB
Tiga penerbangan ke Ambon terpaksa dialihkan karena cuaca buruk
12 May 2023 11:25 WIB
Bandara SSK II Pekanbaru kini layani tiga rute penerbangan Kuala Lumpur
03 October 2022 9:53 WIB
Maskapai Emirates rencanakan penerbangan ke Bali dan tiga destinasi lainnya
07 April 2022 16:47 WIB
Sektor penerbangan di Lampung berangsur pulih, dalam tiga hari capai 916-1.400 orang
04 September 2021 16:01 WIB
Tiga pesawat kesulitan mendarat di Pekanbaru akibat asap pekat
22 September 2019 9:06 WIB
Dalam Satu Hari, Lion Air Berlakukan Tiga Penerbangan Pekanbaru-Medan
22 May 2017 23:40 WIB
Menteri : Butuh Tiga Hari Normalkan Jadwal Penerbangan
17 July 2015 1:01 WIB