Staf Wapres: Kampar Strategis Sebagai Sentra Ekonomi

id staf wapres, kampar strategis, sebagai sentra ekonomi

Staf Wapres: Kampar Strategis Sebagai Sentra Ekonomi

Kampar,Riau (Antarariau.com) - Salman Dianda Anwar selaku staf pribadi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Kabupaten Kampar Provinsi Riau sangat strategis sebagai sentra ekonomi di Sumatera khususnya sektor hasil pertanian dan peternakan.

"Kampar akan menjadi daerah kabupaten termaju tidak hanya di Riau, Namun Sumatera atau bahkan di Indonesia," kata Salman kepada pers saat berkunjung ke Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Senin (10/8) sore.

Ketika itu, Salman bersama tiga rekannya dari kalangan pers dan pengusaha bidang pengelolaan limbah berkunjung ke Kampar untuk meninjau lokasi Program Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE) yang tengah digencarkan untuk memberantas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.

"RTMPE sudah saya dengar dan menjadi program andalan, strategis untuk dikembangkan. Karena bawnag merah dapat ditanam di lahan gambut. Kotoran dan urine sapi juga diolah menjadi biogas dan biourine. Ini luar biasa," katanya.

Ia mengatakan, bahwa di Mekkah saja sejauh ini masyarakatnya sejahtera, padahal tanah di sana tandus, gersang.

Sementara di Indonesia, lanjut dia, memiliki tanah yang subur dan tinggal bagaimana pengelolaannya. Bahkan Kampar yang ternyata mampu mengembangkan tanaman pertanian sejenis bawang merah di lahan gambut.

"Menurut saya ini pantas menjadi pemacu sengat bagi daerah lain di Indonesia yang tanahnya lebih subur dari Kampar," katanya.

Melalui Program RTMPE menurut dia, Kampar kedepan akan mampu menjadi daerah termaju dilihat dari beberap faktor.

Pertama kata dia, adalah bupatinya yang senantiasa memperjuangkan kepentingan rakyatnya. "Ada sepuluh atau 20 saja bupati seperti Jefry Noer, maka Indonesia akan makmur, tidak lagi ketergantungan bahan-bahan makanan impor," katanya.

Kedua menurut dia adalah aplikasi program yang dilaksanakan sangat baik sehingga masyarakat mengenal betul program yang tengah digesakan.

"Siapa yang tidak mau berpenghasilan puluhan juta rupiah hanya dengan mengelola lahan seluas seribu meter per segi itu adalah manusia yang benar-benar pemalas," katanya.

Awaluddin Yunus, seorang pengusaha pengelolaan limbah yang ikut serombongan dengan Salmat pada keempatan sama mengatakan, program yang dijalankan Pemda Kampar adalah prospek masa depan.

"Ini programm yang sesuatu banget dan bisa menjadi model atau percontohan nasional," katanya.

Bayangkan saja, demikian Awaluddin, dengan hanya mengelola lahan seluas seribu meter per segi, masyarakat bisa menghasilkan uang melebihi lima hektare kebun sawit dan karet.

"Kedepan, akan jarang ada yang mau bekerja meski setingkat manager di sebuah perusahaan. Mereka cukup bertani dengan penerapan RTMPE maka penghasilannya sudah setara manager di sebuah perusahaan besar," katanya.

Keunggulan lainnya menurut dia, setiap rumah tangga yang menjalankan Program RTMPE akan lebih bahagia karena tidak ada tekanan seperti mereka yang bekerja di sebuah perusahaan.

"Bahkan kerja dipemerintahan sekalipun, pasti akan ada tekanan dari pimpinan. Nah, lewat program ini masyarakat diajarkan untuk menjalankan usaha pertanian secara mandiri," katanya.

Menurut dia kemandirin nasional akan dengan sendirinya terbangun melalui Program RTMPE. "Jika seluruh keluarga di daerah mandiri, maka kita tidak butuh lagi impor kebutuhan pangan dan energi," katanya. (Adv)

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2015