Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mengungkapkan akan berupaya membantu pedagang Pasar Cik Puan yang menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu, dengan menggunakan alokasi dana cadangan daerah.
"Kami Dinas Pasar masih dimintakan oleh Wali Kota untuk mempelajari usulan pemberian bantuan ini," kata Kepala Dinas Pasar Kota Pekanbaru, Mahyuddin, di Pekanbaru, Senin.
Ia menyebutkan Pemerintah Kota Pekanbaru sangat prihatin dengan apa yang menimpa para pedagang apalagi kebakaran ini terjadi hampir tiap tahun hingga kejadian tahun ini adalah kali yang ke-9.
Menurut Mahyuddin pihaknya sudah diperintahkan oleh Wako untuk mempelajari sistem penggunaan dana cadangan Pemko agar dapat digunakan membantu pedagang.
Jika tidak menyalahi aturan dan mencukupi, maka pada prinsipnya pemko siap memberikan bantuan dana modal bagi pedagang korban kebakaran pasar.
"Wali Kota sudah memberikan lampu hijau untuk bantuan ini," tandasnya.
Masih lanjut Mahyudin, saat ini pihaknya sudah menindak lanjuti perintah Wako dengan mempelajari aturan, mendata jumlah pedagang serta memperhitungkan seberapa besar kemampuan dana yang bisa digunakan. Karena dana cadangan itu bukan hanya untuk keperluan itu saja juga banyak kebutuhan lainnya yang urgen telah dan akan digunakan.
"Memang Pemko miliki dana cadangan sebesar Rp1 miliar," ujarnya.
Namun kendalanya juga tidak semudah dan secepat mencairkan uang dari bank, karena tersimpan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga butuh waktu dan proses.
Jadi Mahyuddin menambahkan usai kajian ini nanti pihaknya segera melaporkan ke Wako, apapun putusannya sejauh ini kepastian penyaluran bantuan memang belum bisa dikabarinya. Karena semua kembali lagi kepada pemimpin nomor satu itu untuk memutuskannya.
"Kalau Wako setuju maka kami baru bisa menjalankannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Pasar tradisional Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai kembali terbakar Senin (6/7) pukul 19.30 WIB.
Ratusan pedagang alami kerugian materi, karena sedikitnya 400 kios semipermanen di pasar itu ludes terbakar. Nilai kerugian akibat kebakaran itu mencapai sekitar Rp10 miliar.
Kebakaran itu diduga api akibat korsleting listrik dari salah satu bangunan di kios penjual pakaian bekas di bagian belakang pasar.
Pada kejadian ini tidak terdapat korban jiwa, kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.