Budi Daya Ikan Kampar Diakui Terbaik Nasional

id budi daya, ikan kampar, diakui terbaik nasional

Budi Daya Ikan Kampar Diakui Terbaik Nasional

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Budi daya ikan di Kabupaten Kampar merupakan yang terbaik di Riau, bahkan juga diakui sebagai salah satu yang terbaik secara nasional, kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau Surya Maulana.

"Kita harus bangga dengan Kampar yang sukses dalam budi daya ikan. Kalau di Riau tidak ada tandingannya. Bahkan nasional, Kampar sudah dikenal sebagai daerah budi daya ikan terbaik," katanya kepada pers di Pekanbaru, Rabu.

Untuk produksi ikan budi daya di Riau, lanjut dia, 70 persen dihasilkan Kabupaten Kampar. Saat ini produksi ikan budi daya Provinsi Riau dalam setahun mencapai 100.162 ton, 70.336 ton diantaranya diproduksi dari Kabupaten Kampar.

"Lebih dari 70 persen produksi ikan budi daya Riau itu berasal dari Kampar. Ini mesti ditiru daerah lain di Riau," kata Surya Maulana.

Kesuksesan Kampar dalam pembudidayaan ikan ini menurut Surya Maulana tidak terlepas dari konsekwensi Pemerintah setempat dalam pengembangan budidaya itu. Hal ini menurut Surya Maulana bisa dilihat dari beberapa terobosan yang dilakukan Bupati Jefri Noer dalam mendukung masyarakat pembudidaya ikan itu.

"Kalau tidak ada dukungan dan konsistensi pemerintah dan masyarakat tidak akan berhasil. Di Kampar sendiri perpaduan ini berjalan dengan baik sehingga sukses budidaya ikannya," jelas Surya Maulana.

Perpaduan saling mendukung ini menurut Surya Maulana bagaimana Pemerintah Kabupaten Kampar mendukung produksi pakan mandiri ikan. Dimana selama ini permasalahan pakan ikan menjadi penghalang dalam pembudidayaan ikan. Namun di Kampar ada dukungan dari Pemerintah setempat dalam produksi pakan ikan.

"Pakan mandiri ikan sudah ada di Kampar, ini yang membuat sukses dan bertahan terus para pembudidaya ikan itu. Memanfaatkan sumber baku yang ada didaerahnya, dedak makanan yang tidak bisa dikonsumsi, dijadikan tepung ikan, dan bisa menjadi pakan ikan hemat," katanya.

Selama ini jika masih bertahan pakan ikan dengan pelet, satu kilo ikan, modal pakan 1,3 kilo, harga ikan satu kilo Rp15 ribu sedangkan pakan ikan 1,3 kilo mencapai Rp12 ribu. Jadi untung petani ikan hanya 3 ribu ditambah resiko.

"Tapi semenjak ada pengembangan produksi pakan ikan di Kampar, para pembudidaya ikan itu hanya cukup mengeluarkan modal Rp3000 dalam sekilonya. Inikan jauh lebih murah dan dukungan kepada petani," kata Surya Maulana.

Selain dukungan terhadap pakan ikan, ternyata menurut Surya Maulana, Pemkab Kampar juga sukses dalam pengaturan tata niaga perikanan dari Kampar. Program Kabupaten Kampar sebagai sentra produksi ikan sudah berencana membuat ikan dalam kemasan seperti produk ekspor.

"Ikan Kampar itu sekarang tidak hanya di Riau tapi sudah sampai ke Medan, dan beberapa daerah lainnya di Sumatra bahkan sudah ada juga yang diekspor. Pak Bupati juga sudah ada kerjasama dengan investor memanfaatkan ikan budidaya itu dengan membuat ikan kemasan," katanya.

Selain dukungan pemerintah dan masyarakat yang giat dalam budidaya ikan, Kampar juga diuntungkan dengan geografis yang bagus. Geografis yang mendukung ini dimanfaatkan.

"Bahkan dari Sumbar sudah ada yang mau bangun budidaya ikan di Kampar," kata dia.

Salah satu keunggulan ikan kampar adalah ikan patin, bahkan sudah ada nama daerah di Kampar dijuluki sebagai Kampung Patin karena suksesnya dalam budidaya ikan.

Sementara secara keseluruhan produksi ikan di Provinsi yang dominan diproduksi dari Kampar diantaranya, Ikan Mas 35.622 ton pertahun, Nila 2.005 ton, Patin 20.354 ton, Gurami 356 ton, Lele 10.721 ton, Jelawat 1.156 ton, Bawal Air tawar 430 ton, Baung 278 ton dan lain 14 ton.

Bupati Kampar Jefry Noer sejak tiga tahun terakhir terus melaksanakan berbagai program peningkatan perekonomian masyarakat, dalah satunya melalui sektor perikanan.

Jefry bahkan melatih berbagai kalangan masyarakat untuk melakukan pemeliharaan ikan dengan baik hingga mendatangkan hasil yang memuaskan.

Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Saat ini Kampar juga telah mampu swasembada ikan dan berencana membuka jaringan pasar internasional.

"Ini adalah salah satu cara agar pada 2016 akhir mendatang, Kampar terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh," kata Jefry. *** (adv)