Jakarta, (Antarariau.com) - Kremasi orang yang telah meninggal bukan penguburan secara tradisional mulai populer di Tiongkok dengan hampir 50 persen orang meninggal dikremasi tahun lalu untuk meningkatkan budaya cinta lingkungan dan menghemat lahan.
Dari 9,77 juta orang Tiongkok yang meninggal tahun lalu, 4.46 juta atau 45,6 persen diantaranya dikremasi, demikian menurut Kementerian Urusan Sipil Tiongkok hari ini bertepatan dengan perayaan bersih kubur di mana orang Tiongkok menghormati arwah anggota keluarga yang telah meninggal.
Negara yang berpenduduk paling banyak itu sedang membudayakan penguburan dan praktik pemakaman yang ramah lingkungan menjelang perayaan tradisional Qingming, di mana orang Tiongkok menghormati arwah anggota keluarga yang telah meninggal.
Tanggal 5 April diketahui sebagai hari bersih kubur di Tiongkok di mana hari itu telah dideklarasikan sebagai hari libur oleh pemerintah.
Penguburan populer di Tiongkok karena kepercayaan tradisional bahwa mayat harus dijaga agar tetap utuh.
Menteri mendorong masyarakat memilih pemakaman yang ramah lingkungan dan lebih menghemat lahan, termasuk menabur abu di sekitar pohon dan bunga atau di laut, demikian dilaporkan kantor berita Tiongkok Xinhua. Kementerian juga dilaporkan akan mengeluarkan kebijakan biaya jasa pemakaman.