Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua sementara DPRD Riau, Suparman membantah dirinya ikut tertangkap saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap Gubernur Riau, Annas Maamun karena dirinya sudah berada di Pekanbaru setelah sebelumnya dari Jakarta pada pukul 14.00 WIB Kamis kemarin.
"Saya berangkat pukul 14.00 WIB dari Jakarta. Setelah kurang lebih satu jam di pesawat saya telah sampai sore hari di Pekanbaru," katanya di Pekanbaru, Jumat.
Hal itu dikemukakan terkait dugaan yang menyebutkan dirinya ikut "dibawa" oleh KPK untuk dilakukan pemeriksaan.
Terkait pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan dirinya tertangkap bersama gubernur, dia menyatakan akan meminta media yang membuatkan namanya itu untuk mendatanginya. Jika tidak, lanjut dia, akan dilakukannya upaya lain.
"Jika berita itu menjurus pada fitnah dan dan pencemaran nama baik akan dilakukan upaya lain karena saya juga merupakan lambang dari lembaga saya yakni DPRD Riau," ujarnya.
Menurutnya jika berita yang dimuat itu ditulis dengan alasan dan sumber tak jelas tentu menjadi masalah baginya. Dia menyatakan akan menunggu media yang menginformasikan keterlibatannya tertangkap bersama gubernur untuk datang.
"Akan kita undang, kalau tidak juga kita lakukan upaya lain," imbuhnya.
Dijelaskannya keberadaannya di Jakarta adalah dalam rangka orientasi anggota DPRD periode baru di kementrian dalam negeri seama empat hari sejak Senin hingga Kamis. Sementara itu pihak pemerintah provinsi Riau menyebutkan gubernur juga berada di Jakarta beberapa hari dalam rangka kegiatan dinas sebelum akhirnya ditangkap KPK Kamis sore.
Sebelumnya KPK pada pukul 17.30 WIB Kamis sore kemarin melakukan operasi tangkap tangan terhadap Gubernur Riau Annas Maamun sore ini.
"Bahwa benar tadi sekitar pukul 17.30 WIB di kawasan kompleks perumahan Citra Grand Cibubur, penyidik telah melakukan pengamanan terhadap sejumlah pihak," kata Juru Bicara KPK Johan Budi dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Kamis malam.
Annas tiba di gedung KPK sekitar pukul 19.30 WIB.
"Barusan masuk lagi satu, total yang diamankan 9 orang. Dari sembilan orang itu ada satu gubernur, ada supir, ada ajudan gubernur dan ada dua orang keluarga gubernur," tambah Johan.