Peternak Itik Kampar Berpenghasilan Rp36 juta per bulan

id peternak itik, kampar berpenghasilan, rp36 juta, per bulan

Peternak Itik Kampar Berpenghasilan Rp36 juta per bulan

Bangkinang, (Antarariau.com) - Program ekonomi kerakyatan pemerintah yang digelontorkan Jefry Noer bukan saja dinikmati oleh masyarakat petani biasa, ternyata juga diaplikasikan oleh H Januar Rambo, salah seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar.

Selama 10 tahun berkutat pada persoalan politik memberikan segudang pengalaman dan pengetahuan buat Januar Rambo dan tidak menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Kampar Kampar lagi periode 2014-2019 ini tidak membuat praktisi Partai Golkar ini gundah, Ia malah bangkit dan lebih bersemangat membangun ekonomi yang lebih baik, mapan dan nyaman di masa tuanya kelak.

Diam-diam, Rambo panggilan akrabnya itu telah mempersiapkan usaha menjadi peternak itik dua bulan sebelum berakhir masa jabatannya di DPRD Kampar ia mengembangkan usahanya di kampung halamannya di Kecamatan Kamparkiri

Menjadi peternak itik yang menjadi pilihannya ini telah memberikan penghasilan lebih kurang sama dengan gajinya menjadi anggota legislatif dulu, “Meski tidak menjadi anggota dewan lagi, gaji saya dari hasil telur itik ini lebih kurang sama dengan penghasilan sebagai anggota dewan,” tuturnya, Kamis (18/9).

Dalam sebulan Rp36 juta dari 1200 ekor itik petelur yang is punya. “Saya sudah mempersiapkan usaha ini dua bulan menjelang berakhir masa jabatan saya di DPRD Kampar, awalnya saya mencoba memelihara 500 ekor itik, kemudian saya tambah menjadi 1200 ekor, Alhamdulillah sehari menghasilkan uang Rp1,2 juta yang berarti dalam sebulan Rp36 juta, hasilnya bersih, besarnya sama dengan gaji di DPRD,” katanya.

“Itik-itik itu bertelur 600 butir per hari, dijual dalam satu butir Rp2 ribu atau satu papan atau satu lapik antara Rp65 ribu sampai Rp75 ribu, sehari bisa sampai 18 lapik yang pasarannya sudah ada kontrak dengan pedagang di Pekanbaru,” jelasnya,

Rambo memelihara itik itu di lahan miliknya seluas 30 x 120 meter yang akan dikembangkannya menjadi 2 ribu ekor. Diatas lahan itu omset Januar saat ini dalam sebulan mencapai Rp36 juta, dipotong untuk biaya membeli pakan Rp8 juta dan upah pekerja dua orang Rp3 juta, jadi bersihnya Rp25 juta

“Saya memulai usaha ini, karena saya berpikir untuk masa tua, sebab faktor usia tidak mungkin lagi untuk terus berkutat di dunia luar, saatnya kita berkumpul bersama keluarga, kalau dulu jarang ada waktu berkumpul, sekarang lebih banyak berkumpul dengan anak dan istri,” ucapnya.

Ia sampaikan, “Kalau kita terzolomi, mau berusaha dan berdoa, cepat dikasi Tuhan jalan, namun harus dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh, pagi-pagi anak-anak sudah ramai menjemput telur ke kandang, inlah jalan terbaik buat kita, dengan usaha ini sedikitnya ada dua orang yang terselamakan dari pengangguran dan kalau nanti bertambah lagi usahanya akan mengurangi pengangguran menjadi empat orang,” ujarnya.

Hikmah lain, kenyaman mencari uang menurut saya adalah menjadi peternak dan di sektor perkebunan, “Memiliki usaha ternak tidak mesti kitanya yang berlumuran kotor, itulah gunanya kita belajar dan memiliki ilmu pengetahuan, tugas kita memenej usaha itu berjalan dengan baik, kita menejernya,” kata Januar.

“Saya sangat sependapat apa yang disampaikan pak Jefry Noer, tidak ada yang tidak berhasil kalau memang serius, namun kalau tulang rusuk panjang atau malas, tidak akan membuahkan hasil, selagi ada kemauan berusaha, pasti ada jalan dan rejeki, Tuhan tidak akan tutup rejeki ummatnya,” ujarnya.

Usaha program ekonomi kerakyatan Jefry Noer ini, lanjut Januar sangat masuk akal, ini bukan pendapat akal-akalan, ini memang terbukti, namun dengan catatan memang benar-benar dilakukan dan terapkan untuk usaha, bukan untuk main-main atau sekedar dapat pinjaman.

“Program Jefry Noer ini sama dengan mempersiapkan tikaet masuk pintu syurga, orang yang bias masuk syurga itu, memiliki amal jahiliyah, anak soleh dan imu yang bermanfaat, pak Jefry Noer sudah memberikan ilmu yang bermanfaat buat masyarakat, berarti dia sudah memiliki satu tiket untuk masuk pintu syurga,” ucapnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir Hj Nurhasani yang sudah turun meninjau langsung lokasi usaha milik januar Rambo ini, sangat menganggumi usaha dari mantan anggota DPRD Kampar itu, “Usaha pak Januar Rambo itu sangat menjanjikan, ini harus dikembangkan kepada masyarakat, dengan membuat kelompok,” ujarnya.

Dikatakan Nurhasani, ‘Hitung saja dalam sehari itik-itik itu bertelur hingga 600 butir, kalau dijual seharga Rp2 ribu per butir berarti pendapatan dari itu sebesar Rp1,2 juta,’ kata dia. (Adv)