Ramallah (ANTARA) - Aksi pawai diadakan di beberapa kota di Tepi Barat pada Selasa (23/9) untuk merayakan pengakuan Barat terhadap Negara Palestina sekaligus menunjukkan solidaritas untuk warga di Jalur Gaza.
Ratusan warga Palestina, bersama para aktivis internasional, berpartisipasi dalam pawai di Lapangan Al-Manara di Ramallah. Mereka mengibarkan bendera Palestina, diiringi nyanyian dan musik yang lantang.
Sebuah poster yang digantung tinggi bertuliskan bahwa acara ini diadakan untuk mendukung Gaza dan para tawanan serta menolak perang pemusnahan,"dan sebagai bentuk apresiasi terhadap sikap internasional yang mendukung hak rakyat kami atas kebebasan dan kemerdekaan.
Sabri Saidam, anggota komite sentral Fatah, mengatakan kepada Xinhua di sela-sela acara tersebut bahwa momen ini merupakan hari kegembiraan bagi warga Palestina dan warga Palestina menghormati negara-negara yang mendukung Palestina.
Mengakhiri perang di Gaza merupakan prioritas,"kata Saidam.
"Kita harus turun tangan. Kita harus menghentikan perang. Itu nomor satu. Kemudian, terlibatlah dalam pembangunan Gaza. Kita punya banyak pekerjaan di depan, tetapi tekad kita kuat. Itulah masa depan kita. Inilah identitas kita. Martabat kita," katanya.
Luisa Morgantini, mantan wakil presiden Parlemen Eropa, melakukan perjalanan ke Tepi Barat dan menghadiri aksi pawai tersebut. Dia mengatakan kepada Xinhua bahwa pengakuan Eropa merupakan "sebuah langkah penting."
"Kami meyakini Palestina harus bebas. Rakyat Palestina harus memilih sendiri apa yang mereka inginkan," kata Morgantini.
"Mereka mampu membangun, membangun negara mereka sendiri," katanya.
Dalam wawancara tersebut, Morgantini mendesak negara-negara Barat untuk berbuat lebih banyak demi mendukung kebebasan Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasibnya sendiri.
Prancis, Inggris, Portugal, Australia, dan Kanada termasuk di antara negara-negara Barat yang baru-baru ini mengakui Negara Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap solusi dua negara. Sejauh ini, lebih dari 150 negara anggota PBB telah memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina.