Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Provinsi Riau turut mengawasi pendistribusian gas elpiji takaran tiga kilogram dan 12 kg menyusul kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah dan PT Pertamina (Persero).
"Pengawasan dilakukan berkoorinasi dengan Dinas Perindustrian Provinsi Riau dan tingkat kabupaten/kota serta Pertamina," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Rabu siang.
AKBP Guntur mengatakan sistem pengawasan ini masih belum dilakukan penempatan anggota, namun masih dalam tahap mobile atau patroli secara rutin di daerah-daerah yang menjadi jalur pendistribusian elpiji.
"Kami juga mengimbau pihak-pihak atau instansi terkait untuk turut bersama-sama mengawasi pendistribusian elpiji setelah penetapan kenaikan harga," katanya.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menaikkan harga elpiji 12 kilogram mulai Rabu (10/9).
Kenaikan dilakukan mulai pukul 00.00 WIB sebesar Rp 1.500 per kilogram atau Rp 18 ribu per tabung secara merata di seluruh Indonesia. (Baca: Harga Elpiji Naik, CT Minta Polisi Awasi Pedagang)
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan kenaikan tersebut telah mengikuti arahan dari pemerintah, yakni dilakukan secara bertahap.
Dia mengatakan kenaikan harga Rp18 ribu per tabung masih bisa berubah di tingkat eceran pada kisaran Rp 21 ribu hingga Rp22 ribu per tabung.
Hal itu menurut dia karena ada tambahan ongkos angkut dan biaya-biaya yang harus diterima oleh pengecer.
"Dengan kenaikan tersebut, harga jual gas 12 kilogram dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp6.069 per kilogram," katanya.
PT Pertamina Marketing Branch Riau-Sumbar sebelumnya juga telah melakukan penyesuaian harga gas elpiji bersubsidi 3 kilogram sebesar Rp1.160 per tabung atau dari Rp13.050 menjadi Rp14.210, namun pemberlakuannya masih menunggu penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai dengan Peraturan Gubernur.
"Untuk gas elpiji 3 kilogram, sudah diputuskan naik dan keputusan Gubernur Riau sudah dibuat. Terakhir kita revisi harga itu di Rp13.050 per tabung, sekarang jadi Rp14.210 per tabung di Riau," kata Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto.
Ia mengatakan beberapa pekan lalu pihaknya juga telah diundang oleh Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini biro ekonomi serta pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dari masing-masing kabupaten/kota di Riau untuk mendengarkan langsung keputusan tersebut.
Setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi bulan Juli 2013 yang membuat semua harga komponen ikut naik, namun Pertamina di Riau tidak mengikuti.
"Sehingga agen dan pangkalan resmi tergerus keuntunganya dalam menjual gas elpiji 3 kilogram. Agen dan pangkalan, harus ada keuntungan. Ini yang membuat harga gas elpiji bersubsidi di masyarakat sedikit demi sedikit, naik sendiri. Padahal HET yang diberlakukan masing-masing kabupaten/kota di Riau belum lakukan penyesuaian harga," katanya.
Berita Lainnya
Ribuan orang padati nobar Indonesia vs Uzbekistan di Mapolda Riau
29 April 2024 21:36 WIB
Piala Asia U-23, Kapolda Riau optimistis timnas menang 3-1 lawan Uzbekistan
29 April 2024 15:00 WIB
Dua pengedar narkoba kembali diringkus di Pangeran Hidayat Pekanbaru
28 April 2024 13:52 WIB
Sering dikomentari negatif nerizen, puluhan personel Ditnarkoba Polda Riau lakukan tes urine
26 April 2024 20:36 WIB
Khawatir disalahgunakan, puluhan kilogram sabu dan ribuan pil ekstasi dimusnahkan Polda Riau
26 April 2024 17:14 WIB
Enam Kapolres terima penghargaan usai Lebaran 2024
22 April 2024 15:06 WIB
Pemuda di Pekanbaru ini nekad tantang polisi untuk menangkapnya
17 April 2024 14:10 WIB
10 ribu kendaraan melintas di jalan tol di Riau
09 April 2024 18:08 WIB