Pekanbaru (ANTARA) - Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali membuahkan hasil positif. Melalui program Klasterkuhidupku, BRI menjadi mitra strategis dalam pengembangan Klaster Susu Mulya Abadi di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Klaster yang kini menaungi lebih dari 300 peternak tersebut berhasil meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 ton susu per hari.
Koordinator Klaster Susu Mulya Abadi, Samsul Hadi, mengisahkan bahwa awal terbentuknya kelompok ini berasal dari 25 peternak di Dusun Ngelon, Desa Pudak Wetan. Para peternak sebelumnya tergabung dalam Koperasi Sumber Rejeki yang telah berhenti beroperasi. Melihat kebutuhan peternak yang belum terakomodasi, terbentuklah Klaster Susu Mulya Abadi sebagai solusi kolektif.
"Awalnya kami hanya 25 orang, tapi karena kerja bersama dan saling membantu, semakin banyak peternak yang bergabung. Sekarang anggota kami sudah lebih dari 300 orang dari hampir enam desa di Pudak," ujar Samsul di Ponorogo, Selasa (2/7).
Pertumbuhan pesat klaster ini tidak lepas dari peran aktif BRI dalam memberikan akses pembiayaan dan layanan transaksi keuangan. Jauh sebelum wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda pada 2022, para peternak sudah mendapatkan kemudahan akses permodalan dari BRI.
"Jika ada peternak yang kesulitan membayar angsuran, BRI sangat terbuka memberikan keringanan. Bahkan mereka juga mendukung permodalan bagi petani yang ingin menanam rumput pakan sapi," imbuh Samsul.
Saat produksi susu sempat anjlok hingga 50 persen akibat wabah PMK, BRI kembali hadir memberikan solusi, salah satunya dengan pembiayaan pengadaan indukan baru yang lebih produktif. Menurut Samsul, keberhasilan klaster bertahan dan bangkit tidak hanya ditentukan oleh dukungan pembiayaan, tetapi juga kekompakan anggota serta penggunaan pakan berkualitas.
Saat ini, Klaster Susu Mulya Abadi menjadi salah satu kelompok peternak dengan harga jual susu tertinggi di wilayah tersebut. Setiap hari, klaster mampu menyetor susu hingga 10.000 liter, yang dikumpulkan dua kali sehari dan disimpan di tiga mesin pendingin berkapasitas total 7.500 liter sebelum diangkut menggunakan truk tangki.
"Pembayaran susu setiap bulan langsung melalui rekening BRI. Ini membuat keuangan kelompok kami transparan dan terjamin," kata Samsul.
Di sisi lain, BRI tidak hanya berperan sebagai penyedia pembiayaan. Melalui program Klasterkuhidupku, BRI juga menghadirkan pelatihan manajemen usaha, literasi keuangan, digitalisasi bisnis, dan pendampingan berkelanjutan.
Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan bahwa pendekatan ini bertujuan menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan. “Dengan ekosistem ini, para pelaku usaha diharapkan bisa naik kelas, memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dengan dukungan BRI, Klaster Susu Mulya Abadi menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga keuangan dan masyarakat dapat mendorong ketahanan ekonomi di tingkat akar rumput. Ke depan, para peternak di Pudak optimistis dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara berkelanjutan.