Jakarta (ANTARA) - Dua lukisan yang terpajang di tembok ruang kerja Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, yaitu lukisan potret diri Presiden Ke-1 Soekarno dan lukisan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai menarik perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dalam pertemuan empat mata (tête-à-tête) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, Presiden Macron langsung menanyakan lukisan Bung Karno kepada Presiden Prabowo.
“Aa… jadi ini?” kata Presiden Macron bertanya kepada Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo langsung menjawab lukisan yang dimaksud Macron itu adalah Presiden Ke-1 RI Soekarno.
“Presiden pertama saya. Presiden pertama Indonesia. Presiden Soekarno,” kata Presiden Prabowo.
Presiden Macron pun mengungkap kekagumannya terhadap lukisan tersebut, dan dia menyebut merasa terhormat dapat melihat sosok Presiden Ke-1 sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Lukisan lainnya yang menarik perhatian Macron ialah pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai. Macron menanyakan sosok Ngurah Rai itu setelah sesi foto bersama dengan Presiden Prabowo sebelum duduk dan memulai pembicaraan empat mata.
“(Ngurah Rai) ini adalah salah satu pahlawan kami yang gugur, dia dari Bali, orang Bali. Namanya, I Gusti Ngurah Rai,” kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo lanjut bercerita aksi heroik I Gusti Ngurah Rai saat bertempur melawan pasukan penjajah Hindia Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Presiden menceritakan I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya terkepung oleh pasukan Belanda, dan saat itu Pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh Ngurah Rai kehabisan peluru.
“Pasukan Belanda menawarkan jika dia (Ngurah Rai) menyerah, maka dia akan dibiarkan hidup. Namun, dia berkata tidak, dia tidak mau menyerah. Jadi, dengan bayonet, dia menyerang, dan mereka semua gugur, satu batalyon gugur semuanya. Sosoknya masih terus dikenang,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan Presiden Macron.
Dalam perang Puputan Margarana pada 20 November 1946, I Gusti Ngurah Rai bersama pasukan Ciung Wanara-nya yang berjumlah 96 orang gugur dalam pertempuran. Puputan, merupakan kata dalam Bahasa Bali, yang dapat diartikan sebagai “perang sampai titik darah penghabisan, dan lebih baik mati daripada menyerahkan diri kepada musuh”.
Presiden Macron kemudian bertanya kapan peristiwa itu terjadi. “Itu terjadi saat perang (setelah) kemerdekaan kami, tahun 1946,” jawab Prabowo.
Usai berbicara membahas lukisan-lukisan di ruang kerja Presiden Prabowo, Presiden Macron dan Presiden Prabowo lanjut membahas isu-isu strategis yang menyangkut dua negara.
Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron di Istana Merdeka pada Rabu pagi. Konvoi voorijder dan iring-iringan mobil mengantarkan Presiden Macron beserta Ibu Negara Prancis dari hotel mereka menginap sampai Istana.
Dalam perjalanannya itu, kendaraan Presiden Macron melintasi Monumen Nasional, dan di sana Presiden Macron disambut pasukan berkuda yang mengantarkan iring-iringan sampai ke dalam Istana.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo menyambut kedatangan Macron dan Brigitte. Upacara penyambutan pun digelar yang di antaranya diwarnai dengan penembakan meriam sebanyak 21 kali.
Selepas prosesi penyambutan, Presiden Prabowo memperkenalkan jajaran menterinya kepada Macron, begitu pun sebaliknya.
Prabowo kemudian mengajak Macron masuk Istana, tetapi tepat di depan pintu, Presiden Prabowo memperkenalkan putra semata wayangnya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo kepada pasangan Presiden Macron dan Brigitte Macron.
Didiet — sapaan Ragowo — berbincang-bincang singkat dengan Presiden Macron dan Brigitte.
Kemudian, Presiden Macron mengisi buku tamu di ruang kredensial, dan Presiden Prabowo, Presiden Macron serta Brigitte Macron foto bersama.
Rangkaian selanjutnya, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bertemu empat mata, kemudian keduanya memimpin pertemuan bilateral Indonesia dan Prancis, dan dilanjutkan dengan menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama antara dua negara.
Presiden Macron dan Presiden Prabowo kemudian dijadwalkan menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) dari hasil pertemuan dua negara di Istana Merdeka hari ini.
Baca juga: Kemarin, Presiden Prabowo hadiri KTT BIMP-EAGA hingga kunjungan Presiden Macron
Baca juga: Presiden Prabowo usul Sekretariat ASEAN diperkuat agar cepat merespons krisis