Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) di Indonesia melakukan "baiat" dengan cara memanfaatkan momentum tragedi penderitaan masyarakat Palestina.
"ISIS ini pintar mencari momen, contohnya pada saat Ramadhan dilakukannya baiat dengan mempertontonkan penderitaan Palestina. Bagaimana masyarakat tidak mau, padahal tidak setetes pun darah dan keringatnya menetes untuk membela Hamas," katanya di Pekanbaru, Selasa.
Hal itu, katanya, merupakan pengakuan dari orang yang pernah dibaiat oleh ISIS. Menurutnya, banyak masyarakat yang telah melakukannya tidak tahu bahwa itu adalah ISIS.
Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi pemateri Seminar Nasional bertema "Sinergitas Polisional dalam upaya pencegahan paham radikalisme menangkal dan menanggulangi bahaya ideologi ISIS".
Selain dia, juga menjadi pemateri Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama Said Said Aqil Siradj, Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Petrus lendhard Golose, Direktur Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan kemendagri Budi Prasetyo, dan "keynote Speaker" Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jendral Purnawirawan Ansyad Mbay, serta moderatornya nanti presenter Aviani Malik.
Terkait ISIS, ia mengatakan orang yang terpengaruh dan bergabung dengan gerakan radikal itu banyak terjadi karena adanya doktrinasi. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai modus seperti melalui guru-guru kepada muridnya.
"Modusnya dengan memanfaatkan tamatan yang akan menjadi guru untuk mendoktrin para murid pada saat belajar ataupun saat ekstrakurikuler," ungkapnya.
Disamping itu, lanjutnya, mahasiswa yang belajar di luar negeri juga menjadi makanan empuk ISIS, bahkan ada yang dilakukan oleh dosen dengan ancaman Thesis tidak dirampungkan.
Hal lainnya yang menjadi pemicu tertariknya orang bergabung dengan ISIS juga disebabkan media, terutama melalui dunia maya yang bisa menjangkau siapa saja.
Direktur Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan kemendagri Budi Prasetyo membenarkan pentingnya peran media terutama di dunia maya. Untuk media yang bisa dijangkau perlu dilakukan pengembangan dialog.
"Yang krusial itu di dunia maya. Ini tugas Infokom untuk melakukan panangkalan," ucapnya.
Berita Lainnya
Wamenag Zainut Tauhid berharap Piagam Surabaya bermanfaat bagi masyarakat
05 May 2023 13:35 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB