Pemberitaan Ekstrim Kasus Mutilasi Ancam Psikologis Masyarakat

id pemberitaan, ekstrim kasus, mutilasi ancam, psikologis masyarakat

 Pemberitaan Ekstrim Kasus Mutilasi Ancam Psikologis Masyarakat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemberitaan yang cenderung ekstrem terkait kasus dugaan pelecehan seksual disertai pembunuhan dengan cara mutilasi dapat mengancam psikologis dan mental masyarakat secara luas, demikian Psikolog Universitas Islam Riau Yanuar Arif.

"Pemberitaan yang dilakukan secara terus menerus bahkan secara detail menceritakan kronologi pembunuhan oleh pelaku terhadap korban-korbannya, itu akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat secara luas," kata Yanuar kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Maka sebaiknya, lanjut kata dia, diharapkan peran media untuk dapat meredam pemberitaan yang cenderung ekstrem agar mengurangi dampak negatifnya terhadap masyarakat luas.

Pernyataan psikolog ini menanggapi adanya kasus dugaan pelecehan seksual disertai mutilasi oleh empat pelaku, MD (19), DD (19), S (26) dan DP (17).

Keempat orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka yang membunuh tujuh korban, empat di antaranya merupakan kalangan bocah berumur 5,5 tahun hingga 10 tahun.

Ia mengatakan, peranan media dalam mempublikasikan perkara ini menjadi arah penentu pemikiran masyarakat secara luas.

Ia mengharapkan, pemberitaan dilakukan dengan tidak disertai kronologi pembunuhannya namun bagaimana langkah hukum untuk para tersangka.

Yang jelas, lanjut kata dia, untuk dampak psikologis terhadap masyarakat secara umum, sebenarnya ada sisi positif dan negatif.

Untuk sisi positifnya, lanjut dia, yakni para orangtua akan lebih cermat dan memperketat pengawasan atau monitoring anak-anak mereka di lingkungan sekolah dan rumah.

"Sementara itu, untuk sisi negatifnya adalah ada memori yang tertanam di masyarakat terkait proses pembunuhan itu menjadi suatu hal yang biasa. Dan ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan situasi aman dan tertib masyarakat," katanya.

Maka untuk mencegah sisi negatif itu, demikian Yanuar, dibutuhkan peran serta media agar memberitakan perkara ini secara baik, tidak harus menonjolkan yang ekstrem, terlebih terkait kronologi lengkap pembunuhan yang dilakukan tersangka terhadap para korban-korbannya.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2014

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.