Pekanbaru, (Antarariau,com) - Polusi asap akibat makin parahnya kebakaran hutan dan lahan gambut pekat menyelimuti sejumlah daerah di Provinsi Riau menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Dari malam hari asap makin terasa, kami jadi khawatir ini bakal berlanjut seperti ini sampai Lebaran," kata seorang warga Kota Dumai, Ali Imran kepada Antara melalui sambungan telepon, Minggu.
Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jarak pandang sejumlah daerah terus memburuk dalam dua hari terakhir. Berdasarkan data yang terbarukan pada 27 Juli 2014 pukul 07.00 WIB, jarak pandang (visibility) di Kota Dumai turun drastis tinggal 200 meter karena polusi asap.
Ali mengatakan sejumlah warga mulai mengenakan masker untuk melindungi pernafasan dari polusi asap ketika beraktivitas di luar rumah.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Pelalawan dengan jarak pandang tinggal tiga kilometer. Sedangkan, asap bercampur embun pada dua hari terakhir membuat jarak pandang di Kota Pekanbaru jadi lima kilometer pada pagi hari.
Meski begitu, PT Angkasa Pura II selaku otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan jarak pandang masih aman untuk aktivitas penerbangan.
Kepala Divisi Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, mengatakan terdapat total 329 titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera. Provinsi Riau menjadi punyumbang "hotspot" terbanyak dengan 208 titik.
Ia mengatakan jumlah "hotspot" tersebut merupakan data terbarukan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada 27 Juli 2014 pukul 05.00 WIB.
"Daerah paling banyak titik panas di Kabupaten Rokan Hilir, ada 83 titik," ujarnya.
Ia mengatakan ratusan "hotspot" di Riau tersebar di 10 kabupaten/kota, sebagian besar di wilayah utara. Lokasi titik panas lainnya antara lain, Kabupaten Bengkalis ada 19 titik, Kampar 23 titik, dan Kota Dumai ada 13.
Kemudian Kabupaten Pelalawan ada 25 titik, Rokan Hulu 21 titik, Indragiri Hulu 10 titik, Siak enam titik, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing empat titik.
"Keakuratan data di atas 70 persen yang menandakan titik api ada 109 titik. Lokasi paling banyak juga di Rokan Hilir mencapai 52 titik," ujarnya.
Ia mengatakan potensi kebakaran masih tinggi karena cuaca Riau pada umumnya cerah dan berawan. Sedangkan, peluang hujan dengan intensitas ringan dan bersifat lokal pada malam atau dini hari diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian barat, tengah dan utara.
Berita Lainnya
KLHK gencarkan patroli cegah karhutla di Tol Trans Sumatera
08 October 2023 11:48 WIB
Kabut asap kebakaran lahan di Kabupaten Natuna sebabkan gangguan jarak pandang
17 January 2023 10:33 WIB
Waspada, Siak diselimuti asap tipis, 30 ha lahan sudah terbakar
23 February 2021 12:25 WIB
CCTV Asap Digital percepat pemadaman kebakaran lahan
20 August 2020 0:45 WIB
Karhutla Riau habiskan anggaran BNPB Rp468 M, begini rinciannya
05 November 2019 16:30 WIB
Status siaga darurat karhutla Riau berakhir, begini luas kebakarannya
01 November 2019 9:53 WIB
Sumsel perpanjang status darurat bencana karhutla
27 October 2019 15:20 WIB
Konflik gajah Sumatera dengan manusia di Riau meningkat akibat kebakaran Tesso Nilo
14 October 2019 12:52 WIB