Sepak Bola - PSPS Pertahankan Peringkat Pertama Hadapi PSAP

id sepak bola, - psps, pertahankan peringkat, pertama hadapi psap

Sepak Bola - PSPS Pertahankan Peringkat Pertama Hadapi PSAP

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim PSPS Pekanbaru, Riau, berupaya mempertahankan peringkat pertama klasemen sementara kompetisi Divisi Utama PSSI Grup I menjamu PSAP Sigli, Aceh pada Minggu (8/6) di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai.

"Kami sudah persiapkan pola permainan untuk meredam pergerakan PSAP," kata pelatih PSPS Philep Hansen Maramis di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan peringkat papan atas itu diraih setelah pertandingan tandang di Stadion Teladan Medan menahan imbang PS Kwarta dengan skor akhir 1-1.

Saat ini PSPS menapak peringkat pertama dengan mengumpulkan 15 poin dari delapan kali bertanding dan peringkat kedua Pro Duta dan ketika PS Kwarta.

Philep mengatakan hasil seri menghadapi tuan rumah di Medan merupakan pelajaran berharga bagi pemain agar selalu hati-hati dan jangan sampai terjebak pada areal kotak penalti.

Upaya yang dilakukan untuk menghadapi PSAP Sigli yakni pemain berusaha untuk menutup celah serangan karena pertahanan lawan dianggap kuat.

"Usaha terbaik adalah mempelajari pergerakan lawan setelah membaca pertandingan sebelumnya di Aceh," kata mantan pelatih PON XVIII Riau itu.

Namun pertandingan di Stadion Teladan Medan itu sesungguhnya dapat membawa pulang tiga poin, tapi memang wasit yang menentukan hasil laga itu.

Mantan asisten pelatih Sutan Harhara itu mengatakan pola penyerangan akan terus berubah dan dinamis karena harus melihat pergerakan lawan nantinya.

PSPS pada musim 2012-2013 terkena degradasi sehingga turun "tahta" dengan menapak pada Divisi Utama, salah satu penyebab karena minim sponsor yang membiayai kompetisi.

Bahkan manajemen tim berjuluk Askar Bertuah itu tidak mampu membayar gaji pemain sehingga akhirnya sejumlah pemain pilar hengkang ke tim lain termasuk pelatih Mundari Karya.

Padahal sejumlah perusahaan dengan skala nasional dan internasional beroperasi di Pekanbaru, tapi pimpinan perusahaan enggan menjadi sponsor dengan berbagai alasan.