Pekanbaru (ANTARA) - Bea Cukai Riau bersama dengan Kemenkeu Satu Provinsi Riau melaksanakan sosialisasi e-commerce UMKM di Kanwil DJPb Provinsi Riau pada Kamis (27/6) yang dihadiri kelompok UMKM binaan Kemenkeu Satu Riau di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
Sosialisasi ini dipanduIis Muchlis, CEO dan Founder dari Boouraq.com, salah satu situs e-commerce Indonesia yang telah mampu menjadi jembatan dari UMKM lokal yang memiliki kualitas bersaing di pasar ekspor global. Turut hadir juga Kepala Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau, Wahyu Prihantoro, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai selaku perwakilan Kanwil DJBC Riau dari Kelompok Kerja UMKM Kemenkeu Satu Provinsi Riau Sehat Yulianto,dan narasumber dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru sertaMurniati selaku perwakilan, serta seluruh pegawai Kemenkeu Satu Riau.
Acara ini dibuka Kepala Perwakilan Kemenkeu Satu Riau Wahyu Prihantoro. Dalam sambutannya, Wahyu sangat mengapresiasi semua pihak yang telah menginisiasisosialisasi ini dan seluruh partisipan acara yang hadir untuk sama-sama menyimak dan menyerap ilmu yang disampaikan oleh narasumber.
"Kami dari Kemenkeu Satu Riau sangat berterimakasih atas kehadiran Pak Iis Muchlis yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir dalam acara ini. Saya harap dengan adanya kegiatan ini, produk-produk UMKM binaan kita dapat menembus pasar global dan bisa memberikan kontribusi yang begitu luar biasa bagi jalannya perekonomian negara. Karena dengan peran bapak ibu semua, negara kita tetap tumbuh di tengah gempuran produk-produk luar negeri yang masuk," katanya.
Dalam materinya, Iis Muchlis menyampaikan begitu besarnya potensi produk UMKM lokal dapat bersaing secara global melalui ekspor ke luar negeri. Menurutnya, tidak ada masalah mengenai kualitas produk dan permintaan dari pasar luar negeri. Justru permasalahan utama adalah bagaimana UMKM dapat menjaga tingkat konsistensi untuk terus berproduksi meskipun terdapat berbagai faktor yang menghambat permintaan pasar. “Kuncinya, tidak perlu menunggu produk bapak ibu (sampai) berkontainer-kontainer untuk dapat melakukan ekspor. Jika bapak ibu mampu memproduksi produk dalam jumlah kecil namun terus berlanjut secara konsisten, maka yang kecil tadi akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan,” tuturnya.
Selain itu, Iis Muchlis juga menyampaikan pentingnya penggunaan bahasa asing dalam menjabarkan komposisi produk. Selain itu, berbagai hal mulai dari kandungan bahan baku, komposisi, perijinan, hingga kepada bentuk dan jenis kemasan berperan krusial dalam memikat calon pembeli supaya produk yang dipasarkan dapat laku di pasar global.
“Penggunaan bahasa asing, seperti Bahasa Inggris jika ingin menjangkau pasar Eropa, atau Bahasa Arab jika ingin menjangkau pasar Timur Tengah, akan sangat penting dan bagus bapak ibu. Karena mereka juga pasti ingin tahu komposisi apa yang terkandung dalam produk yang bapak ibu tawarkan kepada mereka. Usahakan juga jelaskan secara detail mengenai produk bapak ibu dan dikemas sekreatif mungkin untuk menarik minat konsumen.”
Antusiasme pelaku UMKM binaan Kemenkeu Satu Riau begitu kuat pada saat sesi diskusi dan tanya jawab bersama dengan narasumber. Berbagai pertanyaan seputar kualitas produk, perijinan, hingga tips dalam menembus pasar ekspor global digulirkan. Selain itu, terdapat juga sesi diskusi antara pelaku dan penggiat UMKM Kemenkeu Satu Riau dengan staf dan klien dari Boouraq.com dalam melakukan quality checking calon produk yang potensial secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Pada akhirnya, kegiatan sosialisasi e-commerce ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh penggiat dan pelaku usaha UMKM di bawah binaan Kemenkeu Satu Riau secara khusus untuk dapat mencapai tujuan akhir mereka, yaitu menembus pasar ekspor global secara konsisten dan mendongkrak sumbangsih ekonomi secara makro maupun mikro terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.