Pekanbaru (Antarariau.com) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Pusat, Dr Sudibyo Alimoeso MA mengatakan Pusat Informasi Konseling (PIK) Muda Mudi Remaja Tionghoa diharapkan bisa menjadi model bagi generasi Tionghoa lainnya di Indonesia.
"PIK Muda Mudi Remaja Tionghoa ini perlu difasilitasi agar keberadaannya bisa menjadi contoh sekaligus menepis keraguan pembentukan PIK-PIK tersebut hingga ke anggota DPR mengapa PIK remaja hanya di kalangan pribumi saja," kata Sudibyo Ali Moeso di Pekanbaru, Senin.
Menurut Sudibyo, keraguan ini sudah terjawab bahkan dimulai oleh Riau dan di Provinsi Kaltim sendiri yang sudah membentuk badan Kerajsama Masyarakat Tionghoa.
Ia mengatakan, dengan demikian keraguan semua pihak sudah bisa ditepis dan dengan pembentukan PIK tersebut maka keberadaannya juga bisa menyampaikan informasi ke rekan-rekan segolongan mereka antara lain bagaimana membentuk generasi yang berencana (Genre) itu.
"Genre perlu dicita-citakan sekaligus menekan kasus-kasus seks bebas, narkoba, HIV/AIds dan pornografi di kalangan remaja sehingga kualitas remaja perlu ditingkatkan melalui pemberian akses konseling tentang kehidupan remaja. Sedangkan Pengurus PIK berasal dari kalangan remaja tersebut juga perlu dilatih," katanya.
Sudibyo menyatakan keprihatinannya terkait penelitian yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja di Indonesia masih rendah, motivasi belajar remaja turun namun untuk berpacaran justru lebih gencar, berani seks pra nikah akibat kecanduan dan ada yang berlanjut kepada perkawinan usia muda.
Mirisnya, berdasarkan penelitian 95 persen remaja menyatakan telah mengakses dan menonton pornografi melalui situs internet, persoalan sebagian besar tetap adalah media yang bisa diakses secara bebas itu.
Selain itu, kalau ditanya alasan remaja mengapa mau melihat pornograsi dalah jawabannya penasaran, namun kenapa lagi situs porno itu justru dilihat berulangkali, bahkan ingin mempraktekkannya dan akhirnya kencanduan.
"Kini perlindungan terhadap remaja yang mengaskses situ pronografi itu terganggu dan pengaruhnya semakin parah, seperti mobili yang menabrak sana sini. Tiap hari dan tiap jam membuka situs porno itu hingga berdampak terjadinya berbagai kasus pencabulan, perkosaan dan terbentuknya arisan remaja yang ujung-ujungnya adalah kelakuan remaja yang melakukan protisusi.
Kalau sudah terjadi seperti itu, maka tidak akan ada bedanya kita dengan hewan, padahal remaja sudah diberi pengetahuan dan agama seperti itu. Memang usia paling rawan bagi pembentukan karakter remaja adalah pada umur 17,18 dan 19 tahun.
Mirisnya lagi berdasarkan penelitian kenapa remaja laki-laki ingin melakukan hubungan pra nikah, jawabanya karena penasaran. Oleh karena itu remaja perempuan jangan percaya terhadap rayuan laki-laki dan sebaiknya tolak kemudian jawablah dengan salam Genre, serta pantun "jangan mengemil buah kedondong kalau hamil bagaimana dong?
Berita Lainnya
Lindungi Generasi Muda, BKKBN Riau Targetkan Bentuk 606 PIK Remaja
20 February 2017 22:00 WIB
BPPMKB-BKKBN Sosialisasikan Program Genre dan PIK-R di SMPN 13 Pekanbaru
01 March 2016 19:02 WIB
Satpol PP Kampar amankan pasangan muda-mudi di sekitar Stadion Tuaku Tambusai
18 July 2023 18:52 WIB
Diduga mesum, pasangan muda-mudi di Selatpanjang diamankan Satpol PP
09 January 2023 19:12 WIB
Enam pasang muda-mudi terjaring razia, dua wisma di Meranti terancam disegel
02 November 2022 17:56 WIB
Muda-mudi Pekanbaru kembali kepergok pesta sabu di kamar hotel
16 April 2020 15:51 WIB
Warganet Bereaksi Terhadap Muda-Mudi Cekoki Miras Pada Hewan
16 November 2017 9:35 WIB
Diduga Mesum, 10 Pasang Muda-Mudi Ngekos Diangkut Satpol PP Pekanbaru
12 October 2016 17:10 WIB