Riau Tunggu Jawaban ESDM Terkait Blok Siak

id riau tunggu, jawaban esdm, terkait blok siak

Riau Tunggu Jawaban ESDM Terkait Blok Siak

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi pengelolaan bersama terkait ladang minyak Blok Siak antara Pertamina dan pemerintah daerah di provinsi itu.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setrov Riau Wan Amir Firdaus menyatakan, pihaknya masih menunggu surat balasan terkait permintaan daerah untuk mengelola secara bersama ladang minyak yang memproduksi 2.000 barel per hari itu.

"Saat ini, kita belum menerima surat balasan dari Kementerian ESDM. Nanti kita akan tindaklanjuti dengan mengirim surat yang berikutnya atau nanti kita minta pejabat terkait mendatangi Dirjen Migas di Jakarta," katanya di Pekanbaru, Kamis.

Untuk pengelolaan bersama Blok Siak itu, lanjutnya, dibutuhkan proses yang cukup panjang. Sehingga pemerintah pusat melalui ESDM dinilai perlu untuk mengeluarkan keputusan dalam waktu dekat, agar pemerintah daerah di Riau bisa mempersiapkan diri.

Di sisi lain, pihaknya meminta sejumlah pemerintah daerah di provinsi itu dan PT Riau Petroleum yang akan diberi mandat mengelola secara bersama untuk mempersiapkan segala sesuatu apabila jadi dalam pengelolaan bersama ladang minyak itu.

PT Pertamina telah ditunjuk pemerintah pusat untuk mengelola dua ladang minyak sekaligus yakni Blok Siak dari PT Chevron Pacific Indonesia serta Blok Kampar dari tangan PT Medco EP Indonesia pada 27 November 2013.

"Pengelolaan kedua blok tersebut mulai 28 November pukul 00.00 diserahkan kepada Pertamina sebagai perusahaan milik negara," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.

Khusus untuk partisipasi daerah, pihak badan usaha milik daerah di Riau bisa melakukan pembicaraan "B to B" dengan Pertamina setelah sepenuhnya dipegang oleh Pertamina, kata Jero Wacik.

Medco selaku operator sudah mengelola Blok Kampar selama 30 tahun dan sudah habis kontraknya per tanggal 5 Juli 2013. Sementara itu, Chevron yang mengelola Blok Siak kontraknya berakhir pada 27 November 2013.